IHRAM DI PESAWAT ITU OKE,
TAPI PRAKTEKNYA BIKIN BANYAK ORANG GALAU.
IYA GALAU KARENA NGANTRI TOILET
Ada jama'ah (laki) yg sudah berihram sejak sebelum naik pesawat. Ada juga yg berihram bagian bawahnya saja.
Tapi kebanyakan belum beihram.
Termasuk saya...hehe
Kita menunggu ihram ketika menjelang sampe di daerah miqod.
Pesawat Airbus A330 itu terisi 437 orang. Semuanya jama'ah umroh dari satu perusahaan travel umroh.
Semua pake baju seragam dari travel. Kecuali yg sudah berihram.
Terbang dari Jakarta langsung bablas ke Jeddah tanpa transit.
Lama penerbangan skitar 9 jam 45 menit (kata pilotnya).
Nah....
Satu jam menjelang Yalamlam, tempat miqod bagi para jama'ah yg datang dari arah Indonesia , pilot mengumumkan agar semua jama'ah bersiap utk berpakaian ihram, dan berniat dari situ.
Para penumpang pun mulai belingsatan berebut utk memakai ruang toilet guna mengganti pakaiannya, menjadi pakaian ihram.
Toilet sepertinya ada 5 atau 6 di pesawat tsb. Toilet depan 2, kiri kanan. Toilet tengah 2, kiri kanan, toilet belakang 2, kiri kanan. Atau cuma satu.
Sepertinya barisan orang2 yg ngantri di pesawat ini terlalu banyak, gak ilmiyah hahaha,
gak nguber waktunya, jumlah jama'ah yg sekian banyak harus ngantri toilet utk berganti pakaian ihram??
Eeet dah....
Ahaha..
Melihat situasi seperti itu, saya ada ide "gila" yg lumayan nyeleneh, tapi masih syar'i lah.
Gimana?
Saya colek bapak disebelah saya yg juga nunggu antrian toilet.
Saya membisikkan rencana "gila" saya kepadanya.
Dan ia nampaknya senang sekali, dan mengestafetkan rencana saya itu kepada semua orang yg antri toilet.
Apa rencana tsb??
Nah...ini.
Dua orang lelaki bekerja sama di ruang yg cukup.
Bisa didepan kursinya masing2, bisa di gang (lorong) kursi, bisa di ruang kosong tempat pintu darurat berada, atau diruang kosong manapun dipesawat. Yg penting cukup utk berdiri dua orang.
Gimana caranya?
Seperti kita ketahui bersama bahwa pakaian ihram untuk laki-laki hanyalah sebatas dua helai kain tak berjahit yg modelnya seperti handuk berwarna putih itu,
bagian bawah disebut IZAR, dan bagian atas disebut RIDA’.
Nah,
Satu lelaki A berdiri menyarungkan IZAR ke orang yg hendak berihram B (juga berdiri), sehingga tubuh B (dada ke bawah) terselimuti kain IZAR , lalu si A terus memegangi bagian atas IZAR tsb diujung kiri dan kanannya (agar B tetap tidak terlihat auratnya), sementara itu dengan bebas si B melepas celana dan celana dalamnya melorot kebawah.
Nah, ketika si B sudah telanjang bulat bagian bawahnya, si A tetap menutupi semua aurat B dgn tetap memegangi IZAR si B sambil berdiri.
Lalu si A membantu B menyempurnakan pemakaian IZAR tsb sampe selesai.
Setelah itu, gantian.
Si B yg membantu A seperti itu.
Jadi gak perlulah ngantri2 toliet segala.
Lagipula, justru kalau di toilet rawan terkena najis..
Kemudian,
Soal berganti pakaian bagian atas dengan RIDA', itu mah soal gampang.
Buka baju aje, gak repot kan?? hehe
Yg penting bawahannya sudah terihrami dgn sempurna.
Akhirnya cara ini benar2 menghemat waktu pelaksanaan berihram. Dan banyak dilakukan para jama'ah lelaki di pesawat kala itu.
Tak sampe setengah jam. Semua laki2 telah rapih berihram, sehingga ketika tiba masuk miqod, semua bisa mengambil miqodnya dgn telah berpakaian ihram, dan berniat umrah di miqod.
Jadi, gak perlu lagi galau soal antri toilet utk ganti pakaian ihram (bagi laki2).
Gampang kan?
Catatan :
Ini mungkin bukan persoalan besar, jika perjalanan umroh itu merupakan small group yg rombongan jama'ahnya gak sampe 50 orang dalam satu pesawat tsb,
Tapi, menjadi masalah, ketika jumlah jama'ah dlm satu pesawat amat banyak (437 jama'ah) ....menghias angkasa....halah.
Nah