Dari Sa'id bin Musayyab Radhiyallahu anhu, bahwa ia melihat seseorang mengerjakan lebih dari dua rakaat shalat setelah terbit fajar. Lalu beliau melarangnya. Maka orang itu berkata, "Wahai Sa'id, apakah Allah akan menyiksa saya karena shalat?", lalu Sa'id menjawab :"Tidak, tetapi Allah akan menyiksamu karena menyalahi sunnah"

[SHAHIH. HR Baihaqi dalam "As Sunan Al Kubra" II/466, Khatib Al Baghdadi dalam "Al Faqih wal mutafaqqih" I/147, Ad Darimi I/116].



ABOUT ME

Share/Bookmark




Bismillah,
Aku bukanlah seorang penulis. Bukan pula ahlul 'ilmi, bukan ustadz. Aku hanya seorang pembelajar biasa / thoolibul 'ilmi yang masih harus banyak belajar lagi dan terus belajar. Belajar menapaki manhaj yang lurus ini, manhaj Ahlus sunnah wal jama'ah 'alaa fahmi salaf.

Tentang diriku ini, maka ijinkanlah aku menasehati diriku sendiri :
Dari Al-Harits bin Suwaid, ia berkata :
"Abdullah bin Mas'ud berkata : 'Seandainya kalian mengetahui diriku (seperti) yang aku ketahui, pasti kalian akan menaburi tanah di atas kepalaku'." [Shifatush Shafwah, 1/406, 497]
 
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah  ditanya : "Apakah berdakwah kepada Allah itu wajib atas setiap muslim dan muslimah, ataukah hanya terbatas pada para ulama dan penuntut ilmu (syar’i) saja ? Dan bolehkah seorang awam berdakwah kepada Allah ?"

Jawaban beliau rahimahullah :
Apabila seseorang berada di atas bashirah (pengetahuan yang benar dan jelas) terhadap apa yang ia akan dakwahkan, maka tidak ada perbedaan antara seorang alim yang besar dan dihormati atau seorang penuntut ilmu yang tekun atau seorang awam. Namun ia harus mengetahui masalah (yang ia dakwahkan) dengan ilmu yang meyakinkan. Sebab Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.

“Sampaikanlah dariku walaupun satu ayat” [Potongan dari hadits yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari no. 3461 dari hadits Abdullah Ibn Umar Radhiyallahu ‘anhuma]

Dan seorang da’i tidak dipersyaratkan harus sampai pada derajat/kadar yang tinggi dalam hal ilmu. Akan tetapi dipersyaratkan ia harus mengetahui apa yang dia dakwahkan. Adapun jika ia menjalankan dakwah atas dasar kebodohan dan perasaan yang ia miliki, maka hal ini tidak boleh.

Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda ,
"Demi Allah, Allah memberi petunjuk kepada seseorang lantaran engkau, adalah lebih baik bagimu daripada engkau memiliki unta merah." [SHAHIH.HR. HR. Al-Bukhari dalam Al-Jihad (2942), Muslim dalam Fadha'ilus shahabah (2406)].

"Semoga Allah memperindah seseorang yang mendengar perkataanku, lalu menjaga, menghafal dan menyampaikannya. Karena bisa jadi orang yang membawa pengetahuan tidak lebih faham dari orang yang disampaikan”. [Hadits riwayat Abu Dawud, Tirmidzi (dan beliau menshahihkannya) dan Ibnu Hibban dalam shahihnya]
Isi blogku ini hampir sebahagian besar bukanlah karya ilmiyah hasil tulisanku sendiri.
Namun aku hanya mengkompilasinya saja dari berbagai sumber yang terpercaya manhajnya  (kebanyakan dari artikel almanhaj) yang kuhimpun menjadi satu di blog ku ini, yang mana aku mengharapkan keridhoan Allah subhanahu wa ta'ala atas usahaku ini, agar kumpulan himpunan artikel2 ini dapat diambil manfaatnya oleh para pembaca blog ku, dan juga demi percepatan dari penyebaran dakwah salafiyah dan ilmu itu sendiri.
Semoga bermanfaat.

NB : Afwan ada kalanya aku tidak mencantumkan sumber rujukan link dari suatu artikel,. Jika di dapati hal yang seperti itu, maka ini maksudnya adalah artikel tersebut memang aku salin dari suatu buku atau artikel tersebut di ambil dari Al Manhaj versi 38,.chm yang merupakan program compilasi offline dari situs http://almanhaj.or.id/. Program Al Manhaj versi 38.chm dapat di download di halaman download blog ini di http://abuayaz.blogspot.com/p/download.html


Share