Dari Sa'id bin Musayyab Radhiyallahu anhu, bahwa ia melihat seseorang mengerjakan lebih dari dua rakaat shalat setelah terbit fajar. Lalu beliau melarangnya. Maka orang itu berkata, "Wahai Sa'id, apakah Allah akan menyiksa saya karena shalat?", lalu Sa'id menjawab :"Tidak, tetapi Allah akan menyiksamu karena menyalahi sunnah"

[SHAHIH. HR Baihaqi dalam "As Sunan Al Kubra" II/466, Khatib Al Baghdadi dalam "Al Faqih wal mutafaqqih" I/147, Ad Darimi I/116].



RENUNGAN MENGENAI PEMUTUS KENIKMATAN

0
Share/Bookmark
Posted By Abu Ayaz

Kategori :




Oleh : Syaikh Abu Usamah Salim bin Ied Al-Hilali

Dari Nadhar bin Ismail yang berkata: Saya pernah mendengar Umar bin Dzar [1] berkata:

Kamu sekalian telah cukup mengerti tentang kematian, maka kamu menunggu-nunggu kedatangannya siang dan malam.

Mungkin kamu meninggal sebagai seorang yang sangat dicintai oleh keluarganya, dihormati oleh kerabatnya, dan dipatuhi oleh masyarakatnya, dipindahkan keliang yang kering dan batu-batu cadas yang bisu. Tidak ada seorangpun dari keluarga yang bisa memberikan bantal, kecuali hanya menempatkannya di tengah kerumunan binatang serangga. Adapun bantal pada saat itu berupa amal perbuatannya.

Atau mungkin kamu meninggal sebagai orang yang malang dan terasing. Di dunia, ia telah ditimpa banyak kesedihan, usaha yang dilakukan sudah berkepanjangan, badan telah kepayahan, lantas kematian tiba-tiba menjemput sebelum ia meraih keinginannya.

...baca selengkapnya >>



Share

MIMPI SEORANG MUKMIN BAGIAN DARI NUBUWWAH ?

0
Share/Bookmark
Posted By Abu Ayaz

Kategori :




Oleh : Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin rahimahullahu  

Tanya :
Apa makna sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam:

رُؤْيَا الْمُؤْمِنِ جُزْءٌ مِنْ سِتَّةٍ وَأَرْبَعِيْنَ جُزْءًا مِنَ النُّبُوَّةِ

“Mimpi seorang mukmin merupakan satu bagian dari 46 bagian nubuwwah (kenabian).”
Kalau begitu siapakah yang benar mimpinya?

Jawab :
Fadhilatusy Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin rahimahullahu menjawab:

...baca selengkapnya >>



Share

SUDAHKAH KAU AMALKAN ILMU MU?

0
Share/Bookmark
Posted By Abu Ayaz

Kategori :




Bismillah,
Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam tercurah kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam, keluarganya, para shahabatnya dan orang-orang yang mengikuti beliau dengan baik hingga akhir zaman.

Sesungguhnya Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah mengabarkan bahwa pada hari kiamat kelak manusia akan ditanya tentang ilmu yang mereka dapatkan. Untuk apa ilmu tersebut? Dari Abu Barzah  Al Aslami radhiyallahu ‘anhu, sesungguhnya nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidak akan bergeser kaki seorang hamba pada hari kiamat hingga mereka ditanya tentang empat hal…(dan Nabi menyebutkan diantaranya adalah) tentang ilmunya untuk apa ia pergunakan?”[1]

Abu Darda’ berkata, “Sesungguhnya hal yang paling aku takutkan pada hari kiamat adalah ketika Rabb ku memanggilku di hadapan seluruh makhluk, kemudian Dia berkata,’Wahai ‘Uwaimir (nama asli Abu Darda’, pent.)! Apa yang engkau amalkan dari ilmu yang telah engkau ketahui?’”

...baca selengkapnya >>



Share

MENGATUR DAN MEMBELANJAKAN HARTA

0
Share/Bookmark
Posted By Abu Ayaz

Kategori :




Oleh : Ust. Abdullah bin Taslim al-Buthoni, MA

Bismillah,
Agama Islam yang sempurna telah mengatur dan menjelaskan segala sesuatu yang dibutuhkan oleh kaum muslimin untuk menyelenggarakan semua urusan dalam hidup mereka, untuk kemaslahatan dan kebaikan mereka dalam urusan dunia maupun agama.

Allah Ta’ala berfirman,

{وَنزلْنَا عَلَيْكَ الْكِتَابَ تِبْيَانًا لِكُلِّ شَيْءٍ وَهُدًى وَرَحْمَةً وَبُشْرَى لِلْمُسْلِمِينَ}

“Dan Kami turunkan kepadamu al-Kitab (al-Qur’an) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang berserah diri” (QS an-Nahl:89).

Dan ketika sahabat yang mulia, Salman al-Farisy ditanya oleh seorang musyrik: Sungguhkah nabi kalian (nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam) telah mengajarkan kepada kalian segala sesuatu sampai (masalah) adab buang air besar? Salman menjawab: “Benar, beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang kami menghadap ke kiblat ketika buang air besar atau ketika buang air kecil…[1].

...baca selengkapnya >>



Share

KEWAJIBAN MEMELIHARA JENGGOT

0
Share/Bookmark
Posted By Abu Ayaz

Kategori :




Bismillah,
Dari Zakariya bin Abi Zaidah dari Mush’ab bin Syaibah dari Thalq bin Habib dari Abdullah bin Az-Zubair dari Aisyah -radhiallahu anha- dia berkata : Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :

عَشْرٌ مِنْ الْفِطْرَةِ قَصُّ الشَّارِبِ وَإِعْفَاءُ اللِّحْيَةِ وَالسِّوَاكُ وَاسْتِنْشَاقُ الْمَاءِ وَقَصُّ الْأَظْفَارِ وَغَسْلُ الْبَرَاجِمِ وَنَتْفُ الْإِبِطِ وَحَلْقُ الْعَانَةِ وَانْتِقَاصُ الْمَاءِ 
قَالَ زَكَرِيَّاءُ: قَالَ مُصْعَبٌ: وَنَسِيتُ الْعَاشِرَةَ إِلَّا أَنْ تَكُونَ الْمَضْمَضَةَ

“Ada sepuluh perkara dari fitrah: Mencukur kumis, memanjangkan janggut, bersiwak, beristinsyaq (memasukkan air ke dalam hidung), memotong kuku, bersuci dengan air, mencabut bulu ketiak, mencukur bulu kemaluan dan beristinja’ dengan air (istinja`).”

Zakariya berkata: Mush’ab berkata, “Dan aku lupa yang kesepuluh, kecuali dia adalah berkumur-kumur.” (HR. Muslim no. 261)

...baca selengkapnya >>



Share

SHALAT DI MASJID ATAU DI KANTOR ?

0
Share/Bookmark
Posted By Abu Ayaz

Kategori :




Oleh : Ust. Aris Munandar, S.S., M.A.

Syaikh Ibnu Utsaimin mengatakan, "Kita tanyakan kepada pihak kantor, apakah memungkinkan bagi karyawan untuk pergi ke masjid terdekat ataukah tidak?

Jika memungkinkan untuk pergi ke masjid terdekat tanpa menyebabkan terbengkalainya pekerjaan maka wajib atas karyawan kantor tersebut untuk mengerjakan sholat di masjid karena pendapat yang paling kuat sholat berjamaah wajib dilaksanakan di masjid, bukan hanya asal berjamaah meski memang ada ulama yang berpendapat yang penting berjamaah baik dilaksanakan di masjid, di rumah atau pun di kantor.

Akan tetapi jika pergi ke masjid tidak memungkinkan karena beberapa alasan :
letak masjid yang jauh dari kantor atau dikhawatirkan jika para karyawan pergi ke masjid mereka malah akan bertebaran ke mana-mana tidak karuan atau mereka malah mempermainkan kelonggaran ini dengan pulang ke rumah atau pekerjaan akan terbengkalai jika ditinggal pergi ke masjid karena sedang ada pekerjaan yang sangat padat, maka dalam kondisi semacam ini para karyawan bisa mengerjakan sholat berjamaah di kantor karena menjalankan pekerjaan dengan baik adalah sebuah kewajiban yang tidak bisa diabaikan.

...baca selengkapnya >>



Share

HUKUM MAKMUM MENGERASKAN BACAAN TAKBIR

0
Share/Bookmark
Posted By Abu Ayaz

Kategori :




Oleh : Muhammad Abduh Tuasikal
  
Sering kita menyaksikan seperti ini ketika shalat jamaah. Ketika imam bertakbir ALLAHU AKBAR, makmum pun ikut menyeruakan takbirnya dengan kerasnya. Apakah memang hal seperti ini dianjurkan bagi makmum?
Mari kita lihat fatwa ulama-ulama besar Saudi Arabia yang berada di Al Lajnah Ad Daimah lil Buhuts Al Ilmiyyah wal Ifta (Komisi Tetap Urusan Riset dan Fatwa Kerajaan Arab Saudi) mengenai hal ini.

Fatwa no. 10892

Pertanyaan :
Apabila imam mengucapkan takbiratul ihram Allahu Akbar, lalu makmum yang berada di belakang imam bertakbir Allahu Akbar dengan suara begitu kerasnya. Namun untuk takbir selain takbiratul ihram, mereka tidak mengeraskan suara seperti tadi; apakah mengeraskan suara takbir ketika takbiratul ihram seperti ini dibolehkan?

Jawaban :

...baca selengkapnya >>



Share

7 FAEDAH QANA'AH

0
Share/Bookmark
Posted By Abu Ayaz

Kategori :




Oleh : Muhammad Nur Ichwan Muslim

Bismillah,
Seorang hamba yang mampu bersokap qan'ah dalam kehidupan dunianya, maka ia akan meraih 7 faedah, dianataranya adalah :

1. Hati akan dipenuhi dengan keimanan kepada Allah
Seorang yang qana’ah akan yakin terhadap ketentuan yang ditetapkan Allah ta’ala sehingga diapun ridha terhadap rezeki yang telah ditakdirkan dan dibagikan kepadanya. Hal ini erat kaitannya dengan keimanan kepada takdir Allah. Seorang yang qana’ah beriman bahwa Allah ta’ala telah menjamin dan membagi seluruh rezeki para hamba-Nya, bahkan ketika sang hamba dalam kondisi tidak memiliki apapun. Sehingga, dia tidak akan berkeluh-kesah mengadukan Rabb-nya kepada makhluk yang hina seperti dirinya.

Ibnu Mas’ud radhilallahu ‘anhu pernah mengatakan,

إِنَّ أَرْجَى مَا أَكُونُ لِلرِّزْقِ إِذَا قَالُوا لَيْسَ فِي الْبَيْتِ دَقِيقٌ

“Momen yang paling aku harapkan untuk memperoleh rezeki adalah ketika mereka mengatakan, “Tidak ada lagi tepung yang tersisa untuk membuat makanan di rumah” [Jami’ul ‘Ulum wal Hikam].

...baca selengkapnya >>



Share

HAKEKAT DEMONSTRASI TERHADAP PENGUASA MUSLIM

0
Share/Bookmark
Posted By Abu Ayaz

Kategori :




Oleh : Syaikh Abdul Aziz bin Yahya Al-Bura’i hafizhahullah

Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillah rabbil alamin, wa shollallahu ‘ala Muhammad wa ‘ala alihi wasallam. Wa asyhadu an la ilaha illallah wahdahu la syarika lah wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhu wa rasuluh. Amma ba’du:

Termasuk yang baru muncul pada masa ini perkara yang disebut oleh para pelakunya dengan nama demonstrasi dan aksi mogok, baik untuk memprotes sebagian kebijakan penguasa atau sebagai bentuk pemberontakan untuk melengserkan penguasa dan menggantinya dengan yang lain. Ini semua HARAM TIDAK BOLEH.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda (yang artinya): “Barangsiapa yang mengadakan perkara baru dalam urusan kami yang bukan berasal darinya maka dia tertolak.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim dari hadits Aisyah radhiyallahu ‘anha).

Dan dalam lafadz Muslim (yang artinya): “Barangsiapa yang melakukan satu perbuatan yang tidak ada perintah kami, maka dia tertolak.” Dan demonstrasi-demonstrasi ini -dan perkara baru lainnya- adalah bid’ah dan kesesatan yang tidak berdasar nash syar’i, tidak dibangun di atas petunjuk salaf ummat islam. Bahkan itu merupakan metode sekte sesat khawarij dan mu’tazilah.

...baca selengkapnya >>



Share

JALAN MENUJU QANA'AH

0
Share/Bookmark
Posted By Abu Ayaz

Kategori :




Qana’ah (rela dan menerima pemberian Allahsubhanahu wata’ala apa adanya) adalah sesuatu yang sangat berat untuk dilakukan, kecuali bagi siapa yang diberikan taufik dan petunjuk serta dijaga oleh Allah dari keburukan jiwa, kebakhilan dan ketamakannya. Karena manusia diciptakan dalam keadan memiliki rasa cinta terhadap kepemilikan harta.

Namun meskipun demikian kita dituntut untuk memerangi hawa nafsu supaya bisa menekan sifat tamak dan membimbingnya menuju sikap zuhud dan qana’ah. Berikut ini beberapa kiat menuju qana’ah yang jika kita laksanakan maka dengan izin Allah seseorang akan dapat merealisasikan nya. Di antaranya yaitu :

1. Memperkuat Keimanan kepada Allah subhanahu wata’ala.
Juga membiasakan hati untuk menerima apa adanya dan merasa cukup terhadap pemberian Allah subhanahu wata’ala, karena hakikat kaya itu ada di dalam hati. Barangsiapa yang kaya hati maka dia mendapatkan nikmat kebahagiaan dan kerelaan meskipun dia tidak mendapatkan makan di hari itu.

...baca selengkapnya >>



Share

DAYUTS, DAN BILA RASA CEMBURU TELAH HILANG

0
Share/Bookmark
Posted By Abu Ayaz

Kategori :




Bismillah,
Setiap insan pernah merasakan cemburu, namun adakah rasa cemburu tatkala melihat kemaksiatan ? Kini kita lihat bagaimana fenomena yang ada bila rasa cemburu telah hilang.

Betapa banyak orang yang mengaku dirinya memiliki rasa cemburu, namun justru menanggalkan pakaian malu dengan melakukan perbuatan-perbuatan haram atau membiarkan kemaksiatan. Padahal Rasulullah Shalallahu’alaihi Wassallam telah mewasiatkan kepada umatnya agar memiliki akhlak Al-Ghoiroh (cemburu).

Beliau telah menerangkan kedudukan akhlak yang utama ini dalam sabdanya (yang artinya) :
“Sesungguhnya Allah Subhanahu Wa Ta’ala cemburu dan cemburunya Allah bila seseorang mendatangi apa yang Allah haramkan atasnya.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Beliau Shalallahu’alaihi Wassallam menjelaskan bahwa Allah memiliki sifat cemburu bila dilanggar keharaman-keharamannya dan dilampaui batasan¬-batasannya, dan siapa yang telah melanggar apa yang Allah haramkan berarti telah (berani) melewati sebuah pagar yang besar.

...baca selengkapnya >>



Share

KEUTAMAAN IFFAH DAN BERSABAR

0
Share/Bookmark
Posted By Abu Ayaz

Kategori :




Oleh : Syaikh Abdurrahman ibnu Nashir as-Sa’di

Abu Sa’id al-Khudri radhiallahu 'anhu menyampaikan sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam yang mulia:

وَمَنْ يَسْتَعْفِفْ يُعِفَّهُ اللهُ، وَمَنْ يَسْتَغْنِ يُغْنِهِ اللهُ، وَمَنْ يَتَصَبَّرْ يُصَبِّرْهُ اللهُ، وَمَا أُعْطِيَ أَحَدٌ عَطَاءً خَيْرًا وَأَوْسَعَ مِنَ الصَّبْرِ

“Siapa yang menjaga kehormatan dirinya—dengan tidak meminta kepada manusia dan berambisi untuk beroleh apa yang ada di tangan mereka—Allah subhanahu wa ta'ala akan menganugerahkan kepadanya iffah (kehormatan diri). Siapa yang merasa cukup, Allah subhanahu wa ta'ala akan mencukupinya (sehingga jiwanya kaya/merasa cukup dan dibukakan untuknya pintu-pintu rezeki). Siapa yang menyabarkan dirinya, Allah subhanahu wa ta'ala akan menjadikannya sabar. Tidaklah seseorang diberi pemberian yang lebih baik dan lebih luas daripada kesabaran.” (HR. Al-Bukhari no. 1469 dan Muslim no. 2421)

...baca selengkapnya >>



Share

SIFAT NERAKA DAN PENGHUNINYA

0
Share/Bookmark
Posted By Abu Ayaz

Kategori :




Bismillah,
Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla menciptakan jin dan manusia agar mereka beribadah hanya kepada-Nya semata, tiada sekutu bagi-Nya. Karenanya Allah Ta’ala mengabarkan kepada mereka kepedihan siksa-Nya dan sifat negeri yang Dia persiapkan bagi siapa saja yang bermaksiat kepada-Nya. Hal itu agar mereka semua bertakwa kepada-Nya dengan mengerjakan amalan saleh serta bertakwa kepada-Nya dengan menjauhi semua bentuk kesyirikan, bid’ah dalam agama, dan maksiat. Karenanya Allah Subhanahu wa Ta’ala senantiasa mengulang-ulangi penyebutan neraka serta adzab dan siksaan yang Dia persiapkan bagi musuh-musuhNya.

Allah Azza wa Jalla berfirman:

فاتقوا النار التي وقودها الناس والحجارة أعدت للكافرين

“Peliharalah dirimu dari neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu, yang disediakan bagi orang-orang kafir.” (QS. Al-Baqarah: 24)

...baca selengkapnya >>



Share

TANDA TANDA KIAMAT

0
Share/Bookmark
Posted By Abu Ayaz

Kategori :




Oleh : Ust. Yazid bin Abdul Qadir Jawas

Bismillah,
Tentang datangnya hari Kiamat, maka tidak ada seorang pun yang mengetahui, baik Malaikat, Nabi, maupun Rasul, masalah ini adalah perkara ghaib dan hanya Allah Subhanahu wa Ta'ala sajalah yang mengetahuinya. Sebagaimana yang disebutkan dalam ayat-ayat Al-Qur-an dan hadits-hadits Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam yang shahih.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

يَسْأَلُونَكَ عَنِ السَّاعَةِ أَيَّانَ مُرْسَاهَا ۖ قُلْ إِنَّمَا عِلْمُهَا عِنْدَ رَبِّي ۖ لَا يُجَلِّيهَا لِوَقْتِهَا إِلَّا هُوَ ۚ ثَقُلَتْ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۚ لَا تَأْتِيكُمْ إِلَّا بَغْتَةً ۗ يَسْأَلُونَكَ كَأَنَّكَ حَفِيٌّ عَنْهَا ۖ قُلْ إِنَّمَا عِلْمُهَا عِنْدَ اللَّهِ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ

“Mereka bertanya kepadamu tentang Kiamat: ‘Kapankah terjadinya.’ Katakanlah: ‘Sesungguhnya pengetahuan tentang hari Kiamat itu adalah pada sisi Rabb-ku; tidak seorang pun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. Kiamat itu amat berat (huru-haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi. Kiamat itu tidak akan datang kepadamu melainkan dengan tiba-tiba.’ Mereka bertanya kepadamu seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah: ‘Sesungguhnya penge-tahuan tentang hari Kiamat itu adalah di sisi Allah, tetapi ke-banyakan manusia tidak mengetahui.’” [QS. Al-A’raaf: 187]

...baca selengkapnya >>



Share

MEMAKAI JAM TANGAN DI TANGAN KANAN ATAU KIRI ?

0
Share/Bookmark
Posted By Abu Ayaz

Kategori :




Oleh : Syaikh Ibn Utsaimin rahimahullah.

Pertanyaan :
“Ada hadits dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang menganjurkan untuk mendahulukan kanan dalam hal kebaikan, seperti masuk masjid, memakai sandal. Tetapi bagaimanakah jika yang kita pakai itu sesuatu yang tidak berpasangan seperti jam tangan?Manakah yang lebih utama, antara kanan dan kiri untuk jam tangan?”

Jawaban :
Ketika jam tangan muncul pertama kali dikenal, orang-orang memakainya di tangan sebelah kiri dengan maksud agar tidak ada sesuatu pun di tangan kanan yang akan mengganggu geraknya. Pada umumnya, gerakan tangan kanan lebih banyak daripada tangan kiri, sehingga orang-orang pun memakaianya di tangan kirinya supaya lebih leluasa untuk bergerak. Selain itu, karena tangan kanan sering digunakan untuk beraktivitas sehingga dikhawatirkan jam tangan bisa rusak jika dikenakan di tangan kanan, misalnya terbentur sesuatu. Sehingga orang-orang lebih suka mengenakan jam tangannya di tangan sebelah kiri.

...baca selengkapnya >>



Share

MAMPUKAH KITA BERSYUKUR DENGAN NIKMAT-NIKMAT ALLAH ?

0
Share/Bookmark
Posted By Abu Ayaz

Kategori :




Bismillah,
Di antara sifat orang beriman adalah ketika mendapat berbagai kenikmatan, dia bersyukur kepada Dzat yang telah memberikan nikmat tersebut yaitu Allah. Dia ucapkan: "Alhamdulillaah, segala puji bagi Allah" dan ucapan yang sejenisnya. 
Tetapi cukupkah dengan hanya memuji melalui lisan semata?

Sebenarnya tidak cukup hanya dengan itu, syukur itu mempunyai rukun-rukunnya yaitu tiga rukun. Di mana syukurnya seorang hamba berporos pada tiga rukun tersebut –yang tidak akan dinamakan syukur kecuali dengan terkumpul ketiga-tiganya- yaitu: pertama: mengakui nikmat tersebut dengan batin (di dalam hati); kedua: membicarakannya secara zhahir (yaitu lisan kita memuji Dzat yang telah memberikan nikmat dan menyebut-nyebut nikmat tersebut); dan ketiga: menggunakan nikmat tersebut untuk melaksanakan ketaatan kepada Allah.

...baca selengkapnya >>



Share

SHALAT 2 RAKAAT, DUDUK TASYAHUD AKHIR IFTIROSY ATAU TAWARRUK?

0
Share/Bookmark
Posted By Abu Ayaz

Kategori :




Pertanyaan : 
Pada shalat sunnah dua rakaat atau shalat Shubuh..duduk tasyahud akhir nya itu duduk iftirosy atau duduk tawarruk ?

Jawab :
Untuk sholat dua raka’at seperti shalat Shubuh, atau shalat sunnah rawatib, ada perbedaan pendapat ttg cara duduknya apakah duduk iftirasy atau tawarruk. Syaikh Albani dan syaikh Bin Baz mengambil pendapat; duduk iftirasy, yaitu seperti duduk tasyahud awal dalam sholat lebih dari dua raka’at atau seperti duduk antara dua sujud yaitu kaki kanan ditegakkan dan duduk di atas kaki kiri. Ada dua hadits yang menjelaskan hal tersebut.

Pertama : Hadits ‘Abdullah bin Zubair, beliau berkata :

كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّمَ إِذَا جَلَسَ فِي الرَّكْعَتَيْنِ افْتَرَشَ اليُسْرَى وَنَصَبَ اليُمْنَى وَوَضَعَ إِبْهَامَهُ عَلَى الْوُسْطَى وَأَشَارَ بِالسَّبَابَةِ وَوَضَعَ كَفَّهُ الْيُسْرَى عَلَى فَخِذِهِ الْيُسْرَى وَأَلْقَمَ كَفَّهُ الْيُسْرَى رُكْبَتَهُ

“Adalah Rasulullah صلى الله عليه وسلم apabila beliau duduk dalam dua raka’at, beliau menghamparkan kaki kirinya dan menegakkan yang kanan dan meletakkan ibu jarinya di atas jari tengah dan beliau berisyarat dengan telunjuknya dan beliau meletakkan telapak tangan kirinya di atas paha kirinya dan telapak tangan kirinya menggenggam lututnya”. Dikeluarkan oleh Ibnu Hibban -sebagaimana dalam Al-Ihsan 5/370 no.1943- dengan sanad yang hasan.

...baca selengkapnya >>



Share

SELEBARAN FATWA POLITIK

0
Share/Bookmark
Posted By Abu Ayaz

Kategori :




Oleh : Redaksi Majalah Al-Furqon

Telah beredar sebuah selebaran berjudul ‘Fatwa Politik” yang berisi fatwa Syaikh Abdul Aziz bin Baz dan Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin. Selebaran fatwa enam halaman itu diterjemahkan oleh Normal Sho’iman dari buku “Fatawa wa Kalimaat fi Hukmi Al-Musyarakah bi Al-Barlamanaat” karya DR Abdur Razzaq [1] bin Khalifah Asy-Syaayiji. Inti dan maksud selebaran tersebut adalah untuk mencuatkan opini bahwa kedua syaikh tersebut membolehkan masuk parlemen. Hal itu membuat banyak diantara saudara kami bertanya-tanya dan mengharapkan tanggapan kami mengenai selabaran tersebut.

Maka dengan memohon pertolongan kepada Allah, kami penuhi harapan mereka walau secara ringkas. Semoga menjadi jelas bagi orang-orang yang ingin mencari kebenaran.

...baca selengkapnya >>



Share

MANFAAT HABBATUSSAUDA'

0
Share/Bookmark
Posted By Abu Ayaz

Kategori :




Oleh : Sukpandiar Idris

Bismillah,
Dari Abu Hurairah rodhiyallahu `anhu, Rasululloh Shallallahu `alaihi wa sallam bersabda :
”Dalam Habbatus Sauda’ ada obat dari segala penyakit, kecuali as-Saam”. Ibnu Syihab (seorang rawi hadits ini) mengatakan : “as-Saam adalah kematian, dan Habbatus [HR. Bukhori, dalam Kitab at-Thibb, bab al-Habbatus Sauda’, Hadits no. 5688]

Dari `Aisyah radhiyallahu `anha, Rasululloh Shallallahu `alaihi wa sallam bersabda :
”Sesungguhnya Habbatus Sauda’ ini adalah obat dari segala penyakit, kecuali as-Saam”. Aku berkata (Perawi hadits ini, yakni Kholid bin Sa’ad): “apa itu as-Saam?” dijawab (yakni oleh Ibnu Abi Atiq): “Kematian”. [HR. Bukhori, dalam Kitab at-Thibb, bab al-Habbatus Sauda’, Hadits no. 5687]

Dari Abu Hurairah rodhiyallahu `anhu, Rasululloh Shallallahu `alaihi wa sallam bersabda : “Tidaklah ada suatu penyakit, kecuali dalam Habbatus Sauda’ terdapat kesembuhan baginya, kecuali as-Saam (kematian)” [HR. Muslim, dalam Kitab as-Salaam, bab at-Tadawi bil Habbatis Sauda’. Hadits no. 2215]

...baca selengkapnya >>



Share

KEJUJURAN YANG TERCELA

0
Share/Bookmark
Posted By Abu Ayaz

Kategori :



Oleh : Abu Al-Jauzaa'

Pada asalnya, kejujuran itu sangat terpuji dalam syari’at. Allah ta’ala telah menjelaskan bahwa kejujuran itu merupakan sifat orang yang beriman.

إِنّمَا الْمُؤْمِنُونَ الّذِينَ آمَنُواْ بِاللّهِ وَرَسُولِهِ ثُمّ لَمْ يَرْتَابُواْ وَجَاهَدُواْ بِأَمْوَالِهِمْ وَأَنفُسِهِمْ فِي سَبِيلِ اللّهِ أُوْلَـَئِكَ هُمُ الصّادِقُونَ


“Sesungguhnya orang-orang yang beriman hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya kemudian mereka tidak ragu-ragu; dan mereka berjihad dengan harta dan jiwa mereka di jalan Allah. Mereka itulah orang-orang yang benar” [QS. Al-Hujuraat : 15].

Tidaklah kejujuran itu akan membawa pelakunya kecuali kepada surga. Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda :

...baca selengkapnya >>



Share

APAKAH ADZAB KUBUR BERTENTANGAN DENGAN AL-QUR'AN ?

0
Share/Bookmark
Posted By Abu Ayaz

Kategori :




Oleh  : Abu Al-Jauzaa'

Tanya : Ada sebagian orang yang menyatakan bahwa hadits adzab kubur ini telah mencapai tingkat mutawatir (mutawatir maknawi). Namun ternyata hadits-hadits tersebut bertentangan dengan nash-nash Al-Qur’an seperti QS. Ibrahiim : 42, QS. Ar-Ruum : 55, atau QS. Yaasiin : 51-52, sehingga derajat hadits adzab kubur turun derajatnya dari tingkat kemutawatirannya (menjadi ahad). Oleh karena itu, kita tidak bisa menetapkan adanya adzab kubur. Kita tidak menolaknya (tidak membenarkannya), tapi kita tidak menetapkannya sebagai dasar membangun keimanan !!

Jawab : Satu hal prinsip yang harus kita yakini dalam aqidah Ahlus-Sunnah wal-Jama’ah adalah bahwa hadits shahih selamanya tidak akan pernah bertentangan dengan Al-Qur’an. Sebab, pada hakikatnya dua-duanya adalah sama dan satu kesatuan yang tidak terpisahkan yang datang dari Allah. Rasulullah shallallaahu ’alaihi wa sallam bersabda :

أَلا إِنِّيْ أُوْتِيْتُ اْلكِتَابَ وَمِثْلَهُ مَعَهُ

”Ketahuilah, sesungguhnya aku diberikan Al-Kitab (Al-Qur’an) dan yang semisalnya (yaitu As-Sunnah) bersamanya” [Diriwayatkan oleh Abu Dawud no. 4604; shahih].

...baca selengkapnya >>



Share

HUKUM MENGANGKAT TANGAN SAAT KHATIB JUM'AT BERDOA

0
Share/Bookmark
Posted By Abu Ayaz

Kategori :




Bismillah,
Dalam aktifitas ibadah shalat Jum'at, sering kita lihat macam cara khatib Jum'at dalam berdoa. Ada yang berdoa sambil mengangkat kedua tangannya. Ada juga yang hanya mengisyaratkan dengan jari telunjuknya ke atas. Terkadang hal tersebut membuat kita bingung dan bertanya-tanya, manakah yang benar? Berikut ini ulasan tentang masalah tersebut.

Mengangkat Tangan Bagi Imam
Ulama berbeda pendapat tentang mengangkat tangan untuk berdoa dalam khutbah Jum'at. secara garis besar ada dua pendapat yang masyhur.

Pendapat Pertama : Mengangkat tangan untuk berdoa di dalam khutbah boleh-boleh saja. Ini adalah salah satu pendapat madzhab Hambali sebagaimana yang diungkapkan oleh Ibnu 'Aqil dalam al-Furu', juga pendapat sebagian ulama Malikiyah yang dinukil oleh Qadli 'Iyadl dan yang disebutkan oleh al-Nawawi dalam Syarh Muslim. Mereka berdalil dengan keumuman dalil disyariatkannya mengangkat tangan dalam berdoa.

...baca selengkapnya >>



Share

KENDURIAN ORANG MATI/TAHLILAN MENURUT KITAB I'ANATUTH THALIBIN

0
Share/Bookmark
Posted By Abu Ayaz

Kategori :




Bismillah,
Dari sebagian kaum muslimin yang banyak melakukan kenduri kematian, yang notabene didalamnya ada ritual Tahlilan, sebagian dari mereka terutama yang memiliki latar belakang pendidikan di pesantren-pesantren tradisional di negri ini, ternyata mereka menyandarkan amalan mereka tersebut diantaranya kepada kitab I’anatuth Thalibin. Apa itu kitab I’anatuth Thalibin ?

Kitab I’anatuth Thalibin (إعانة الطالبين) adalah kitab Fiqh karangan Al-‘Allamah Asy-Syekh Al-Imam Abi Bakr Ibnu As-Sayyid Muhammad Syatha Ad-Dimyathiy Asy-Syafi’i, yang merupakan syarah dari kitab Fathul Mu’in (فتح ال...معين لشرح قرة العين بمهمات الدين لزين الدين بن عبد العزيز المليباري الفنانى).  Kitab ini sangat masyhur dikalangan masyarakat Indonesia dan juga salah satu kitab yang menjadi rujukan pengikut madzhab Syafi’iyyah dalam ilmu Fiqh.

Berkaitan dengan acara kendurian orang mati/tahlilan ini, maka berikut ini nukilan dari kitab tersebut :

...baca selengkapnya >>



Share

LAU KAANA KHAYRAN LASABAQUUNA ILAIHI

0
Share/Bookmark
Posted By Abu Ayaz

Kategori :




Allah ta'ala berfirman :

وَكَذَلِكَ جَعَلْنَاكُمْ أُمَّةً وَسَطًا لِتَكُونُوا شُهَدَاءَ عَلَى النَّاسِ وَيَكُونَ الرَّسُولُ عَلَيْكُمْ شَهِيدًا

"Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu (umat Islam), umat yang adil dan pilihan[95] agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu...".[QS. Al baqarah : 143].

Imam Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan, Sisi pengambilan dalil dari ayat ini ialah Allah ta'ala mengabarkan kepada kita bahwa Allah ta'ala telah menjadikan para shahabat sebagai umat yang pertengahan, yaitu umat pilihan yang adil.
Inilah hakikat pertengahan. Mereka adalah umat pertengahan dalam ucapan, perbuatan, kehendak, serta niat mereka.

...baca selengkapnya >>



Share

BOLEHKAH MENGUMUMKAN KEMATIAN MELALUI PENGERAS SUARA ?

0
Share/Bookmark
Posted By Abu Ayaz

Kategori :





السؤال:عندنا في الغرب الجزائري يعلن عن موت أحدنا من خلال تعليق مكبر الصوت على سيارة والتجوال ما بين طرق المنطقة،معلنين عن الشخص الذي توفاه الله ومكان الاجتماع للصلاة عليه ومكان دفنه وحسب،فهل هذا يدخل في النعي المنهي عنه علما أنه لا تذكر محاسنه عند الإعلان؟.

Pertanyaan :
“Kami di sisi barat Aljazair memiliki kebiasaan mengumumkan kematian dengan menggunakan pengeras suara yang diletakkan di mobil lalu mobil berputar-putar di berbagai jalan di daerah kami sambil mengumumkan nama orang yang meninggal dunia, tempat pelaksanaan shalat jenazah untuk orang tersebut dan tempat pemakamannya. Itu saja yang diumumkan. Apakah perbuatan ini termasuk mengumumkan kematian yang terlarang? Perlu diketahui bahwa pada saat itu tidak ada pujian-pujian untuk mayit”

...baca selengkapnya >>



Share