Dari Sa'id bin Musayyab Radhiyallahu anhu, bahwa ia melihat seseorang mengerjakan lebih dari dua rakaat shalat setelah terbit fajar. Lalu beliau melarangnya. Maka orang itu berkata, "Wahai Sa'id, apakah Allah akan menyiksa saya karena shalat?", lalu Sa'id menjawab :"Tidak, tetapi Allah akan menyiksamu karena menyalahi sunnah"

[SHAHIH. HR Baihaqi dalam "As Sunan Al Kubra" II/466, Khatib Al Baghdadi dalam "Al Faqih wal mutafaqqih" I/147, Ad Darimi I/116].



BANTAHAN ILMIYAH TERHADAP MEREKA YANG MENUDUH WAHABY/SALAFY TELAH MEMALSUKAN ISI KITAB AL IBAANAH

0
Share/Bookmark
Posted By Abu Ayaz

Kategori :




Lagi-lagi lagu lama mereka, mereka berkata: "Kitab Al-Ibanah Karya Imam Abul Hasan Al-Asy'ariy Itu Telah Dipalsukan/Didistorsi"???

Oleh : Ust. Abu Al-Jauzaa’

Wahabi’ Telah Memalsukan Kitab Al-Ibaanah ?

Ini adalah tuduhan yang getol dikampanyekan oleh kaum Asy’ariyyah kepada Ahlus-Sunnah. Sebelum ini mereka menolak penisbatan kitab Al-Ibaanah kepada Al-Imam Abul-Hasan Al-Asy’ariy rahimahullah. Namun karena bukti-bukti yang ada sedemikian kuat menunjukkan bahwa kitab tersebut memang benar-benar karya Al-Imam Al-Asy’ariy[12], maka mereka beralih kepada tuduhan lain tentang adanya pemalsuan kitab tersebut. Saya ambil sedikit contoh dari perkataan mereka (yaitu perkataan orang yang sangat benci kepada dakwah salaf :  Abu Syafiq Al-Ahbasyiy - yang kemudian banyak ditaqlidi oleh seorang jahil yang menamakan dirinya Salafytobat) :

Al-Allamah al-Kauthari ada menyatakan pada pada muqaddimah kitab tabyin kizb al-muftari : Naskhah kitab al-Ibanah yang dicetak di India adalah merupakan naskhah yang telah dipalsukan sebahagian dari isinya, adalah menjadi kewajipan untuk mencetak semula sebagaimana yang asal dari manuskrip yang dipercayai.

Dr Abd rahman Badawi didalam kitabnya berjodol mazahib islamiyyin menyokong pandangan al-Kauthari dengan katanya :

"Apa yang telah disebut oleh al-Kauthari adalah merupakan suatu yang benar , dimana kitab al-Ibanah telah dicetak semula di India dengan permainan pehak-pehak jahat"

Kita katakan :
Bagaimana bisa Al-Kautsariy (yang kemudian diamini oleh Abdurrahman Badawiy) mengatakan bahwa manuskrip yang ada di India adalah cetakan yang salah padahal ia tidak melakukan perbandingan dan penelitian di antara manuskrip-manuskrip yang ada ? Tidak lain ia mengatakan hal itu karena bertentangan dengan ‘aqidahnya yang Jahmiyyah. Bagi para peneliti, tentu tidak asing bagaimana talbis yang biasa dilakukan oleh Al-Kautsari ini, sebagaimana ia lakukan pada kitab Al-Baihaqiy yang berjudul Al-Asmaa’ wash-Shifaat. Sudah sangat dimaklumi bahwa tahqiq (penelitian) kitab tidaklah berkembang di kalangan ahlul-bida’. Mereka banyak menghukumi bukan berdasarkan ilmu, namun hanya berdasarkan hawa nafsu. Memang benar ada beberapa ‘kekeliruan’ pada manuskrip di India, namun itu jumlahnya sedikit. Dr. Shaalih bin Muqbil Al-‘Ashimiy hafidhahullah telah menulis desertasi S3 tentang kitab Al-Ibaanah. Beliau banyak menelaah beberapa manuskrip kitab Al-Ibaanah diantaranya : Manuskrip yang tersimpan di Daarul-Kutub Al-Quumiyyah Al-Mishriyyah di Kairo, bernomor 107 & 377; manuskrip Hindiyyah yang tersimpan di Maktabah Jaami’ah ‘Utsmaniyyah di Heidar-Abad, nomor 502; manuskrip yang tersimpan di Maktabah Azhariyyah, nomor 904; dan lain-lain. Juga beberapa cetakan dari beberapa penerbit seperti : Cetakan Dr. Fauqiyyah Mahmud, Cet. Daarul-Bayan Beirut dengan pentahqiq Basyir ‘Uyuun, Cet. Daarun-Nafaais Beirut dengan pentahqiq ‘Abbas Shabbaagh, dan yang lainnya.

Oleh karena itu, perkataan mereka (= Abu Syafiq Al-Ahbasyiy) : "Setelah merujuk kepada semua cetakan kitab Al-Ibanah"

"Adalah merupakan bualan semata. Kita ketahui bahwa seorang Abu Syafiq Al-Ahbasyiy tidak mempunyai kapasitas sebagai seorang pentahqiq. Selain disebabkan banyaknya kedustaan yang telah ia lakukan dalam banyak tulisannya, juga perlu kita tanyakan : ‘Dari mana ia mendapati semua cetakan ataupun manuskrip kitab Al-Ibaanah sebagai bahan untuk men-tahqiq satu kitab ? Sedangkan dalam tulisannya hanya tersebut dua cetakan saja (yaitu Cet. Dr. Fauqiyyah dan Cet. Universitas Islam Madinah !?! Bagaimana ia bisa melakukan perbandingan dan penelitian ?"

...baca selengkapnya >>



Share

MAKNA BASMALAH DALAM BAHASA INDONESIA

0
Share/Bookmark
Posted By Abu Ayaz

Kategori :




بسم الله الرحمن الرحيم

Segala Puji bagi Allah ta’ala, Dzat Pencipta langit dan bumi dana apa yang terdapat diantara keduanya. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wa salam, keluarga, sahabat, serta pengikutnya yang setia hingga akhir zaman. Waktu telah menginjak malam, dan telah berlalu satu hari bagian dari umurku, sehingga tibalahjua waktu bagiku untuk mengulang dan berbagi sedikit ilmu yang hari ini telah kudapatkan dengan ijin Allah ta’ala. judul catatan ringkas ini mungkin mengundang pertanyaan dibenak kita semua. Apa ada yang salah atau kurang dengan terjemahan kalimat Bismillah, sebuah doa yang hampir tiap saat kita ucapkan?  Karena itu marilah sejenak luangkan waktu untuk menyimak catatan ini agar pertanyaan yang timbul akibat judul diatas bisa terjawab.[1]

Dengan Menyebut Nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyanyang. Ya inilah terjemahan kalimat Bismillah yang sering atau biasa kita dapatka di berbagai tempat, entah buku atau ceramah-ceramah agama. Secara ringkas terjemahan diatas memang sudah bisa dikatakan benar, namun akan lebih sempurna dan indah jika hal yang kurang dari terjemahan diatas kita ketahui. Namun sebelumnya, untuk mempermudah pembahasan ini, saya bagi kalimat بسم الله الرحمن الرحيم dalam 3 bagian.

1)      بسم الله

2)      الرحمن

3)     الرحيم

Baik, mari kita mulai dengan bagian pertama. Syaikh Abdullah bin Shalih Al Fauzan Hafidzhahullahu berkata[2] : yang dimaksud dengan kalimat بسم الله adalah dengan menyebut seluruh  nama dari nama-nama Allah. Kenapa demikian? Dari mana tambahan makna “seluruh nama-nama”. Karena dalam bahasa arab terdapat susunan kalimat majemuk yang disebut Mufrod Mudhof dimana susunan kalimat seperti ini memberikan makna umum atau menyeluruh. Semisal kalimat بسم الله, kata ismun yang bentuknya tunggal bersambung dengan kata Allah. Dan keduanya membentuk susunan kalimat majemuk, sehingga makna atau terjemahan yang pas dari kalimat ini bukan hanya dengan menyebut nama Allah, tetapi Dengan menyebut seluruh nama-nama Allah. Adapun kata الله dalam bahasa arab bermakna المأله  yang sinonim dengan kata المعبود artinya Dzat yang disembah[3].

...baca selengkapnya >>



Share

MALAIKAT TERTANGKAP KAMERA ?

2
Share/Bookmark
Posted By Abu Ayaz

Kategori :




Rumah roboh menimpa kali
Tersangkut di daun si kayu ara
Berita heboh di tanah suci 
Malaikat turun tertangkap kamera

Demikianlah berita yang akhir-akhir ini banyak diberitakan di dunia maya maupun dalam warta berita. Ada seberkas cahaya dari langit jatuh di atas Ka’bah untuk kemudian terbang lagi ke angkasa meninggalkan goresan putih meninggi melampuai buana. Orang-orangpun simpulkan itulah malaikat yang turun untuk melaksanakan urusan, lalu kembali lagi menghadap sang Tuhan.

Dalam akidah Islam, malaikat memang biasa turun ke bumi dengan berbagai tugas yang diembankan Ilahi. Ada yang bertugas mencabut nyawa, ada yang bertugas mengangkat pahala, ada pula yang keliling mengatur cuaca di saat temannya yang lain membagikan rezeki anak manusia.

Intinya, tidak ada yang aneh dengan penampakan malaikat, semua itu adalah kuasa Allah yang Dia tunjukkan kepada siapa saja yang Dia kehendaki guna mempertebal keimanan, dan kalau sudah begitu masih pantaskah manusia ingkar Tuhan? Atau masihkah ragu akan adanya hari pembalasan? Sungguh terlalu orang-orang yang tak memperbaiki tindakan, masih betah bermaksiat mempan larangan.

Dalam hadits shahih memang ada banyak  kisah malaikat menampakkan diri dan berbicara kepada manusia setelah menjelma menjadi manusia pula. Seperti yang tertuang dalam Shahih Muslim di nomor hadits 2567 dari Abu Hurairah ra, Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda,

”Ada seorang yang mengunjungi seorang saudaranya di kampung berbeda, lalu Allah menyertakan malaikat dalam perjalanannya. Ketika dia mendatangi orang itu dia bertanya, ”Kemana dikau hendak pergi?” Dia menjawab, ”Saya hendak menemui seorang saudara di kampung ini.” Malaikat bertanya, ”Apakah ada kesenangan yang ingin kau dapatkan darinya?” Dia menjawab, ”Tidak, saya hanya mencintainya karena Allah ’Azza wa Jalla.” Berkatalah sang malaikat, ”Sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu menyampaikan bahwa Allah menyukaimu sebagaimana kamu menyukai saudaramu itu.”

...baca selengkapnya >>



Share

KESEMUTAN? JANGAN ANGGAP REMEH

0
Share/Bookmark
Posted By Abu Ayaz

Kategori :




Jangan Angap Enteng Kesemutan
Kesemutan atau gringgigen (red=Jawa) sering kita anggap gejala biasa saja saat tangan atau bagian tubuh kita menindih atau tertindih sesuatu. Namun, ternyata penyakit berat semisal diabetes atau stroke bisa jadi penyebabnya kalau kesemutan itu tidak hilang-hilang dan menjalar.

Sudah beberapa hari ini, Toni mengalami kesemutan di separo punggung tangan dan telapaknya. Persisnya mulai jari kelingking sampai setengah jari manis. Tadinya, dia pikir gejala ini bisa langsung sembuh hanya dengan menggoyang-goyang tangan. Namun, sudah tiga hari ini, tangannya masih saja kesemutan.

Pria usia tiga puluh tahun ini akhirnya ke dokter. Takutnya ada masalah serius. Setelah diteliti, ternyata penyebabnya adalah kegiatan Toni sehari-hari. Sebagai penebang pohon, Toni memang lebih suka menggunakan kapak untuk memotong batang pohon. Akibatnya otot tendon pada pergelangan tangannya menjadi besar.

Pembesaran otot-otot yang melewati terowongan (tunnel) pergelangan tangan ini menekan saraf-saraf tepi di telapak tangan. Munculah kesemutan atau gringgingen, kata orang Jawa.

Akibat Rangsang Listrik
Gangguan pada saraf tepi yang menyebabkan munculnya kesemutan ini istilah medisnya adalah neuropati. Ada ratusan jenis neuropati. Pembedaannya bisa berdasar tipe gangguan, sebab gangguan, tipe saraf, atau berdasar pola gangguan yang terjadi pada saraf tepi.

Neuropati bisa juga dibedakan berdasar gejala kesemutan itu berlangsung. Kalau kesemutan berlangsung hanya pada satu tempat, disebut mononeuropati. Bila berlangsung di beberapa tempat, polineuropati namanya. Dan bila gejala kesemutan terjadi di tempat yang sama pada tubuh kita, baik kiri maupun kanan, disebut simetrik neuropati.

Menurut Dr. Wendra Ali, Sp.S, Spesialis Saraf dari Bagian Neurologi FKUI / RSCM, kesemutan adalah gejala yang muncul akibat adanya gangguan pada sistem saraf sensorik. Gangguan itu timbul akibat rangsang listrik di sistem itu tidak tersalur secara penuh.

Kesemutan dimulai dari rangsangan berupa sentuhan, tekanan, rasa sakit, suhu panas atau dingin. Rangsangan ini diterima reseptor saraf pada kulit. Lalu dikirim ke saraf tepi, masuk dalam susunan saraf pusat di sumsum tulang belakang.

Di bagian ini, rangsangan diteruskan ke otak di bagian thalamus (pusat penyebaran utama impuls-impuls sensoris di otak). Dari sini stimulus dikirimkan ke kulit otak (cerebral cortex). Pada saat itulah yang dirasakan tadi disadari oleh si individu. Kalau ada gangguan dalam jalur sensori baku tadi, timbullah kesemutan.

Kesemutan yang tidak disertai gejala-gejala lain biasanya menandakan adanya gangguan pada reseptor di kulit atau pada cabang-cabang saraf tepi. Gangguan akibat saraf kejepit atau terjebak ini biasanya cukup diatasi dengan mengibas-kibaskan atau menggoyang tangan, kaki dan kesemutan akan hilang. “Bisa jadi langkah itu tidak efektif lagi karena kondisinya sudah agak parah. Biasanya tanda-tandanya adalah tangan sudah mulai baal,” ujar Wendra.

...baca selengkapnya >>



Share

APABILA SINETRON SUDAH MENJADI MAZHAB AGAMAMU

0
Share/Bookmark
Posted By Abu Ayaz

Kategori :




Sinetron Religi Dalam Timbangan Syari’at Islam

Oleh: Ust. Zainal Abidin bin Syamsuddin, Lc.

Produk pertelevisian yang paling laris dan banyak menyedot pemirsa adalah sinetron religi yang secara umum banyak memunculkan berbagai kontroversi dalam masyarakat. Hal itu dikarenakan sinetron religi banyak mengandung pelanggaran terhadap syari’at, norma dan moral agama. Bahkan ia menggeser habis –secara pelan-pelan—peradaban bangsa dan karakter ummat, sehingga tuntunan agama menjadi tontonan, sementara tontonan menjadi tuntunan –pengganti ajaran agama-,

Allah سبحانه وتعالى berfirman : 
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil jadi pemimpinmu, orang-orang yang membuat agamamu jadi buah ejekan dan permainan, (yaitu) di antara orang-orang yang Telah diberi Kitab sebelummu, dan orang-orang yang kafir (orang-orang musyrik). dan bertakwalah kepada Allah jika kamu betul-betul orang-orang yang beriman. Dan apabila kamu menyeru (mereka) untuk (mengerjakan) shalat, mereka menjadikannya buah ejekan dan permainan. yang demikian itu adalah Karena mereka benar-benar kaum yang tidak mau mempergunakan akal". (QS. Al-Maidah 57-58)

Jika dicermati dengan baik tontonan sinetron religi telah berubah menjadi tuntunan bagi masyarakat “awam”, sehingga mereka gampang berbuat kesyirikan dan kebid’ahan karena diajari oleh sinetron. Mereka dengan enteng membunuh, berzina, minum, khamr, berjudi dan merampok karena meniru ulah bintang sinetron. Mereka durhaka terhadap orang tua karena dibimbing oleh sinetron. Para wanita pandai bersolek karena menonton sinetron. Para remaja putri berani pamer aurat karena diajari sinetron, kaum wanita bertabarruj dan berikhtilat (bercambur baur antara laki-laki dan wanita) karena sinetron. Para isteri berani melawan suami karena terobsesi oleh sinetron. Mereka gampang selingkuh dan berbuat serong karena tertarik oleh adegan sinetron. Para pejabat negara gandrung dengan paranormal karena berguru dari sinetron. Kaum awam abangan keranjingan dunia ghaib dan ilmu mistik dan klenik karena dimotivasi oleh sinetron. Kaum akademik berani menentang ajaran Allah dan Rasul-Nya karena dibimbing oleh sinetron. Jangan lupa, banyak umat Islam tidak percaya terhadap keampuhan Al-Quran dan kehebatan sunnah Nabi Shallahu ‘alaihi wa Sallam karena didoktrin oleh sinetron, bahkan keyakinan mereka terhadap akhirat rusak karena terpengaruh oleh sinetron.

Sinetron Religi Ditengah Badai Kritikan

Sinetron religi menyeruak pertelevisian Indonesia sehingga hampir semua stasiun televisi swasta menayangkan sinetron bernuansa religi. Mereka terpicu membuat sinetron religi karena pada umumnya masyarakat Indonesia beragama Islam, dan maraknya tabloid yang mengungkap tentang misteri alam ghaib, dunia lain dan materi kematian manusia serta dongeng-dongeng legendaris yang berbau mistik, takhayul dan khurafat yang melekat di masyarakat kita terlihat sukses. Maka peluang emas ini ditangkap para borjuis agama untuk membangun industri dan bisnis raksasa berbau religi untuk mengeruk keuntungan yang besar, ibarat sandal ketemu pasangannya dan gayungpun bersambut maka peluang ini disambut antusias oleh produser sinetron bersama para ustadz setengah artist, berpacu untuk jual tampang dalam rangka numpang tenar dan mengukir popularitas dengan kendaraan agama yang bermerk sinetron religi.

...baca selengkapnya >>



Share

HARI KIAMAT

0
Share/Bookmark
Posted By Abu Ayaz

Kategori :





Ketetapan Hari Kebangkitan

Hari kiamat adalah hari yang sangat dahsyat, Allah dan Rasul Nya telah memberitakan dasyatnya hari tersebut di dalam Al Qur’an dan As Sunnah

Allah سبحانه وتعالى berfirman :
"Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu Sesungguhnya goncangan hari kiamat itu adalah suatu kejadian yang sangat dahsyat. (Ingatlah) pada hari (ketika) kalian melihat kegoncangan itu, lalailah semua wanita yang menyusui anaknya dari anak yang disusuinya dan wanita yang hamil gugur kandungannya, kamu lihat manusia dalam keadaan mabuk, padahal Sebenarnya mereka tidak mabuk, akan tetapi adzab Allah itu sangat sangat keras" (QS Al Hajj:1-2)

Dari Aisyah Radhiallahuanha:
"Manusia akan dikumpulkan pada hari kiamat nanti dalam keadaan tidak memakai alas kaki, tidak berpakaian dan belum dikhitan."Aisyah Radhiallahuanha berkata: Wahai Rasulullah kaum pria dan wanita sebagian mereka akan melihat yang lainnya". Rasululloh berkata:"Keadaan ketika itu lebih dahsyat, mereka tidak lagi memikirkan hal tersebut" (HR Bukhari:6572, Muslim:2859)

Di hari kiamat akan terjadi beberapa perkara yang harus diimani seorang muslim.

Imam At Thahawi رحمه الله berkata: "Kami beriman adanya Ba’ats (kebangkitan setelah mati), balasan amal, ditampakkannya amalan, hisab, membaca catatan amal, (juga beriman) adanya pahala dan siksa, serta shirath dan mizan" (Aqidah Thahawiyah)

Berkata Imam As Shabuni رحمه الله : "Ahlud din dan sunnah (Orang-orang yang berpegang teguh dengan agama dan As sunnah) beriman adanya kebangkitan setelah mati di hari kiamat serta mengimani semua yang telah diberitakan oleh Allah tentang dahsyatnya hari yang haq tersebut . . ." (Aqidatus Salaf Ashabil Hadits).

PENGERTIAN AL BA’ATS

Diantara kejadian yang akan terjadi di hari kiamat adalah Ba’ats. Dan Ba’ats adalah dihidupkannya kembali semua manusia yang telah mati pada hari kiamat (Syarah Lum’atul I’tiqad:Hal 115)

Berkata Ibnu Taimiyah رحمه الله : "Yang dimaksud disini adalah Dihidupkannya orang-orang yang telah mati dan keluarnya mereka dari kubur mereka untuk mendapatkan keputusan di hari kiamat" (Tanbihatus Saniyah:Hal 225)

Dalil akan adanya Ba’ats (kebangkinan) adalah Al Qur’an, Sunnah dan ijma’.

Allah سبحانه وتعالى berfirman :
"Dan dengarkanlah (seruan) pada hari penyeru (malaikat) menyeru dari tempat yang dekat (yaitu) pada hari mereka mendengar teriakan dengan sebenar-benarnya Itulah hari ke luar (dari kubur"). (QS Qaaf:41-42)

Allah سبحانه وتعالى berfirman :
"Tidaklah orang-orang itu menyangka, bahwa Sesungguhnya mereka akan dibangkitkan, Pada suatu hari yang besar, (yaitu) hari (ketika) manusia berdiri menghadap Tuhan semesta alam?".(QS Al Muthafifin:4-6)

...baca selengkapnya >>



Share

MERASA PALING BENAR SENDIRI..? Emangnya TIDAK ADA KEBENARAN YANG HAKIKI ?

0
Share/Bookmark
Posted By Abu Ayaz

Kategori :





Penjelasan bagi Mereka Yang Belum Bisa Membedakan Antara Masalah Khilafiyyah dengan Ijtihadiyyah

Oleh : Ust. Muhammad Umar As-Sewed

Ketika sebagian pelaku maksiat diingatkan untuk menjauhi maksiatnya, kemudian orang yang mengingatkan tersebut ia katakan, “janganlah dirimu merasa paling suci sendiri”, apalah bedanya hal ini dengan orang yang diingatkan untuk menjauhi kesyirikan dan kebid’ahan yang hal itu dianggapnya suatu ibadah, kemudian orang yang mengingatkan tersebut ia katakan, “janganlah dirimu merasa benar sendiri”…

Semua mereka pukul rata, apakah perkara aqidah apakah perkara khilaf, mereka menggunakan satu kaedah mutlak. Tidak ada kebenaran yang hakiki, semua orang bisa berada pada suatu kebenaran, maka tidak boleh ada yang saling klaim berada diatas kebenaran, karena ‘bisa jadi’ dia berada diatas kesesatan.

kelompok yang paling ekstrim dalam masalah ini adalah ahli kalam, yakni orang-orang berpehamahan filsafat yang sesat, yang dianut J.I.L (jaringan iblis laknatullåh), yang membenarkan semua agama, menyatukan semua agama.. na’udzubillahi min dzaalik. dan ada kelompok yang tidak seekstrim kelompok pertama, tapi juga memiliki ’sedikit kesamaan’ dengan kelompok ini, namun tidak separah dengan kelompok pertama. kelompok ini bedanya, tetap berpegang teguh kepada al-islam sebagai agama yang haq, NAMUN, kelompok ini menyamaratakan segala permasalahan dalam islam itu sendiri.

...baca selengkapnya >>



Share

SIAPAKAH PENGUASA/AMIR/ULIL AMRI/PEMERINTAH ITU..?

0
Share/Bookmark
Posted By Abu Ayaz

Kategori :




Orang-orang yang cerdas dan berilmu niscaya mengetahui betapa pentingnya kebersamaan. Sehingga mereka benar-benar menjaga kebersamaan dalam jamaah kaum muslimin dan penguasa (pemerintah)-nya. Adapun orang-orang yang bodoh, sama sekali tidak mengerti betapa pentingnya kehidupan berjamaah dengan satu penguasa. Bahkan mereka tidak mengerti mana yang lebih banyak antara satu dan sepuluh. Yakni, mana yang lebih besar antara korupsi, kolusi, atau nepotisme (KKN) dengan pertumpahan darah kaum muslimin dalam perang saudara.

Seorang yang berilmu mengetahui bahwa dengan mengikuti bimbingan Sunnah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berikut penerapannya yang dicontohkan salafus shalih, pasti kaum muslimin akan terbimbing ke jalan yang terbaik. Maka, ia akan menghadapi penguasa yang dzalim dengan petunjuk dan bimbingan dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam.  Sedangkan orang-orang yang bodoh berjalan bersama emosi dan hawa nafsunya, tanpa meminta bimbingan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Mereka merasa lebih pandai dan lebih cerdas dari para nabi dan para ulama yang merupakan para pewarisnya. Merekalah kaum reaksioner Khawarij, yang selalu menyebabkan petaka dan bencana di setiap zaman. Mereka tidak memperbaiki keadaan –seperti pengakuan mereka– tetapi justru menghancurkan kebersamaan.

Banyak tulisan-tulisan mereka yang sampai kepada tangan penulis, dalam bentuk surat, selebaran, ataupun makalah-makalah. Hampir seluruhnya berisi “dalil-dalil” dan “bukti-bukti” tentang kafirnya penguasa, yang kemudian berujung menghalalkan darah mereka. Tentu saja dengan nama samaran, alamat palsu, dan penerbit yang tidak jelas. Namun seperti CD yang diputar ulang, isinya tetap sama seperti ucapan Khawarij yang pertama: “Siapa yang tidak berhukum dengan hukum Allah maka ia kafir.”

Tentu saja jawaban kita Ahlus Sunnah seperti jawaban Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu dan para shahabat yang lain: “Kalimat yang haq, namun yang dimaukan adalah kebatilan.” Yakni, ayat-ayat dan hadits-hadits dalam tulisan mereka adalah kalimat-kalimat yang haq dan kita tidak membantahnya. Namun, apa yang dimaukan dengannya?

...baca selengkapnya >>



Share

TRADISI MASYARAKAT ISLAM YANG BERSUMBER DARI AJARAN AGAMA HINDU

0
Share/Bookmark
Posted By Abu Ayaz

Kategori :




Oleh  : Abdul Aziz

Muallaf dari agama Hindu, asal Blitar
masuk Islam tahun 1994


Banyak upacara adat yang menjadi tradisi di beberapa lingkungan masyarakat Islam yang sebenarnya tidak diajarkan dalam Islam. Tradisi tersebut ternyata bukan bersumber dari agama Islam, tetapi bersumber dari agama Hindu. Agar lebih jelasnya dan agar umat Islam tidak tersesat, marilah kita telah secara singkat hal-hal yang seolah-olah bermuatan Islam tetapi sebenarnya bersumber dari agama Hindu.

1. Tentang Selamatan yang Biasa Disebut GENDURI [Kenduri atau Kenduren]

Genduri merupakan upacara ajaran Hindu. [Masalah ini] terdapat pada kitab sama weda hal. 373 (no.10) yang berbunyi “Antarkanlah sesembahan itu pada Tuhanmu Yang Maha Mengetahui”. Yang gunanya untuk menjauhkan kesialan.

“Sloka prastias mai pipisatewikwani widuse bahra aranggaymaya jekmayipatsiyada duweni narah”. 
[Hal ini] bertentangan dengan  Firman Allah :
”Aku tidak menghendaki rezki sedikitpun dari mereka dan Aku tidak menghendaki supaya mereka memberi-Ku makan.” (QS. Adz-Dzariyat [51]:57)

Juga terdapat pada kitab siwa sasana hal. 46 bab ‘Panca maha yatnya’. Juga terdapat pada Upadesa hal. 34, yang isinya: 

a. Dewa Yatnya [selamatan]
Yaitu korban suci yang [secara] tulus ikhlas ditujukan kepada Sang Hyang Widhi dengan jalan bakti sujud memuji, serta menurut apa yang diperintahkan-Nya (tirta yatra) metri bopo pertiwi.

b. Pitra Yatnya
Yaitu korban suci kepada leluhur (pengeling-eling) dengan memuji [yang ada] di akhirat supaya memberi pertolongan kepada yang masih hidup.

c. Manusia Yatnya
Yaitu korban [yang] diperuntukan kepada keturunan atau sesama supaya hidup damai dan tentram.

d. Resi Yatnya
Yaitu korban suci [yang] diperuntukan kepada guru atas jasa ilmu yang diberikan (danyangan).

e. Buta Yatnya
Yaitu korban suci yang diperuntukan kepada semua makhluk yang kelihatan maupun tidak, untuk kemulyaan dunia ini (unggahan).

[Hal ini] bertentangan dengan Firman Allah :
”Dan apabila dikatakan kepada mereka: "Ikutilah apa yang telah diturunkan Allah," mereka menjawab: "(Tidak), tetapi kami hanya mengikuti apa yang telah kami dapati dari (perbuatan) nenek moyang kami". "(Apakah mereka akan mengikuti juga), walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui suatu apapun, dan tidak mendapat petunjuk?".(QS. Al-Baqoroh[2]:170)
[Lihat juga QS. Al-Maidah[5]:104, Az-Zukhruf [43]:22)

...baca selengkapnya >>



Share

HUKUM MENGANGKAT TANGAN PADA TAKBIR JENAZAH DAN DUA SHALAT ‘IED

0
Share/Bookmark
Posted By Abu Ayaz

Kategori :




Oleh :Al Ust. Abu Karimah Askari bin Jamal Al-Bugisi.

A. Mengangkat Kedua Tangan pada Takbir-Takbir Shalat Jenazah
Para ulama sepakat bahwa disyariatkan mengangkat kedua tangan pada takbir yang pertama dalam shalat jenazah.(1)
Dan yang terjadi perselisihan di kalangan para ulama adalah tentang hukum mengangkat tangan pada takbir kedua dan seterusnya. Dalam hal ini ada dua pendapat yang masyhur:

Pendapat pertama : mengatakan bahwa tidak disyariatkan mengangkat kedua tangan, kecuali pada takbir yang pertama. Ini adalah pendapat Sufyan Ats-Tsauri dan Abu Hanifah. Pendapat ini juga dikuatkan oleh Ibnu Hazm dan Asy-Syaukani. Adapun Imam Malik, diperselisihkan tentang pendapat beliau.(2)
Pendapat kedua: mengatakan bahwa disyariatkan mengangkat kedua tangan pada setiap kali takbir. Ini adalah pendapat Salim bin Abdillah bin Umar, Umar bin Abdil Aziz, Atha’, Yahya bin Sa’id, Qais bin Abi Hazim, Az-Zuhri, Ahmad, Ishaq, Asy-Syafi’i, Al-Auza’i, Abdullah bin Mubarak, dan dikuatkan oleh Ibnul Mundzir dan An-nawawi. At-Tirmidzi menyandarkan pendapat ini kepada kebanyakan ahli ilmu dari kalangan sahabat Nabi Shallahu alaihi wasallam.(3)

Hujjah (alasan) pendapat pertama:
Adapun hujjah pendapat pertama adalah beberapa dalil:
1- Hadits Abu Hurairah radhiallahu anhu:

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَبَّرَ عَلَى جَنَازَةٍ فَرَفَعَ يَدَيْهِ فِي أَوَّلِ تَكْبِيرَةٍ وَوَضَعَ الْيُمْنَى عَلَى الْيُسْرَى


“Bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bertakbir dalam shalat jenazah, lalu beliau mengangkat kedua tangannya pada awal takbir, dan meletakkan tangan kanannya di atas tangan kirinya."(4)
2- Hadits Ibnu Abbas radhiallahu anhu:

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- كَانَ يَرْفَعُ يَدَيْهِ عَلَى الْجَنَازَةِ فِى أَوَّلِ تَكْبِيرَةٍ ثُمَّ لاَ يَعُودُ

“Bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam mengangkat kedua tangannya pada shalat jenazah pada takbir pertama, kemudian beliau tidak mengulanginya."(5)

...baca selengkapnya >>



Share

KHUTBAH JUM'AT DENGAN BAHASA NON ARAB

0
Share/Bookmark
Posted By Abu Ayaz

Kategori :




Fatwa Syaikh Muhammad bin Sholeh Al Utsaimin dalam Fatawal ‘Aqidah wa Arkanil Islam

Diterjemahkan oleh Muhammad Abduh Tuasikal, ST.

Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah ditanya:

Apa hukum khutbah jum’at dengan bahasa selain bahasa Arab?

Syaikh rahimahullah menjawab:
Yang benar dalam masalah ini adalah tidak boleh bagi khotib berbicara ketika khutbah jum’at dengan bahasa yang tidak dipahami oleh jama’ah yang hadir. Apabila jama’ah tersebut bukan orang Arab dan tidak paham bahasa Arab, maka khotib lebih tepat berkhutbah dengan bahasa mereka karena bahasa adalah pengantar agar sampai penjelasan kepada mereka. Alasan lain, maksud dari khutbah adalah untuk menjelaskan hukum Allah subhanahu wa ta’ala pada hamba-Nya, juga memberikan nasehat dan petunjuk. Namun ketika membaca ayat Al Qur’an haruslah dengan bahasa Arab, lalu setelah itu boleh ditafsirkan dengan bahasa yang jama’ah pahami.

Dalil yang menunjukkan bahwa khutbah diharuskan dengan bahasa yang jama’ah pahami adalah firman Allah Ta’ala (yang artinya), “Tidaklah kami mengutus seorang Rasul kecuali dengan bahasa kaumnya untuk memberi penjelasan pada mereka.” (QS. Ibrahim: 4)
Dalam ayat ini, Allah Ta’ala menjelaskan bahwa agar sampainya penjelasan, hendaklah pembicara menggunakan bahasa yang dipahami oleh orang yang diajak bicara.

Demikian fatwa Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah.

...baca selengkapnya >>



Share

TAKDIR MANUSIA TELAH DI TENTUKAN

0
Share/Bookmark
Posted By Abu Ayaz

Kategori :




عن أبي عبدالرحمن عبدالله بن مسعود رضي الله عنه قال حدثنا رسول الله صلى الله عليه وسلم وهو الصادق المصدوق " إن أحدكم يجمع خلقه في بطن أمه أربعين يوما نطفة ثم علقه مثل ذلك ثم يكون مضغة مثل ذلك , ثم يرسل إليه الملك فينفخ فيه الروح , ويؤمر بأربع كلمات : بكتب رزقه , وأجله , وعمله , وشقي أم سعيد . فوالله الذي لا إله غيره إن أحدكم ليعمل بعمل أهل الجنة حتى ما يكون بينه وبينها إلا ذراع فيسبق عليه الكتاب فيعمل بعمل أهل النار , وإن أحدكم ليعمل بعمل أهل النار حتى ما يكون بينه وبينها إلا ذراع فيسبق عليه الكتاب فيعمل بعمل أهل الجنة

Dari Abu 'Abdirrahman Abdullah bin Mas'ud radhiallahu 'anh, dia berkata : bahwa Rasulullah telah bersabda, "Sesungguhnya tiap-tiap kalian dikumpulkan penciptaannya dalam rahim ibunya selama 40 hari berupa nutfah, kemudian menjadi 'Alaqoh (segumpal darah) selama itu juga lalu menjadi Mudhghoh (segumpal daging) selama itu juga, kemudian diutuslah Malaikat untuk meniupkan ruh kepadanya lalu diperintahkan untuk menuliskan 4 kata : Rizki, Ajal, Amal dan Celaka/bahagianya. maka demi Alloh yang tiada Tuhan selainnya, ada seseorang diantara kalian yang mengerjakan amalan ahli surga sehingga tidak ada jarak antara dirinya dan surga kecuali sehasta saja. kemudian ia didahului oleh ketetapan Alloh lalu ia melakukan perbuatan ahli neraka dan ia masuk neraka. Ada diantara kalian yang mengerjakan amalan ahli neraka sehingga tidak ada lagi jarak antara dirinya dan neraka kecuali sehasta saja. kemudian ia didahului oleh ketetapan Alloh lalu ia melakukan perbuatan ahli surga dan ia masuk surga.  [Bukhari no. 3208, Muslim no. 2643] 

Kalimat, “Sesungguhnya tiap-tiap kalian dikumpulkan penciptaannya dalam rahim ibunya ” maksudnya yaitu Air mani yang memancar kedalam rahim, lalu Allah pertemukan dalam rahim tersebut selama 40 hari. Diriwayatkan dari Ibnu Mas’ud bahwa dia menafsirkan kalimat diatas dengan menyatakan, “Nutfah yang memancar kedalam rahim bila Allah menghendaki untuk dijadikan seorang manusia, maka nutfah tersebut mengalir pada seluruh pembuluh darah perempuan sampai kepada kuku dan rambut kepalanya, kemudian tinggal selama 40 hari, lalu berubah menjadi darah yang tinggal didalam rahim. Itulah yang dimaksud dengan Allah mengumpulkannya” Setelah 40 hari Nutfah menjadi ‘Alaqah (segumpal darah)

...baca selengkapnya >>



Share

ACARA KEMATIAN 7, 40, 100, 1000 HARI ADALAH DARI AJARAN HINDU

3
Share/Bookmark
Posted By Abu Ayaz

Kategori :




Bismillah,
Kita mengenal sebuah ritual keagamaan di dalam masyarakat muslim ketika terjadi kematian adalah menyelenggarakan selamatan kematian/kenduri kematian/tahlilan/yasinan (karena yang biasa dibaca adalah surat Yasin) di hari ke 7, 40, 100, dan 1000 harinya. Disini kami mengajak anda untuk mengkaji permasalahan ini secara praktis dan ilmiah.

Setelah diteliti ternyata amalan selamatan kematian/kenduri kematian/tahlilan/yasinan (karena yang biasa dibaca adalah surat Yasin) di hari ke 7, 40, 100, dan 1000 hari, bukan berasal dari Al Quran, Hadits (sunah rasul) dan juga Ijma Sahabat, malah kita bisa melacaknya dikitab-kitab agama hindu.

Disebutkan bahwa kepercayaan yang ada pada sebagian ummat Islam, orang yang meninggal jika tidak diadakan selamatan (kenduri: 1 hari, 3 hari, 7 hari, 40 hari dst, /red ) maka rohnya akan gentayangan adalah jelas-jelas berasal dari ajaran agama Hindu. Dalam agama Hindu ada syahadat yang dikenal dengan Panca Sradha (Lima Keyakinan). Lima keyakinan itu meliputi percaya kepada Sang Hyang Widhi, Roh leluhur, Karma Pala, Samskara, dan Moksa. Dalam keyakinan Hindu roh leluhur (orang mati) harus dihormati karena bisa menjadi dewa terdekat dari manusia [Kitab Weda Smerti Hal. 99 No. 192]. Selain itu dikenal juga dalam Hindu adanya Samskara (menitis/reinkarnasi).

Dalam Kitab Manawa Dharma Sastra Weda Smerti hal. 99, 192, 193 yang berbunyi : "Termashurlah selamatan yang diadakan pada hari pertama, ketujuh, empat puluh, seratus dan seribu.

Dalam buku media Hindu yang berjudul : "Nilai-nilai Hindu dalam budaya Jawa, serpihan yang tertinggal" karya : Ida Bedande Adi Suripto, ia mengatakan : "Upacara selamatan untuk memperingati hari kematian orang Jawa hari ke 1, 7, 40, 100, dan 1000 hari, jelas adalah ajaran Hindu."

Telah jelas bagi kita pada awalnya ajaran ini berasal dari agama Hindu, selanjutnya umat islam mulai memasukkan ajaran-ajaran islam dicampur kedalam ritual ini. Disusunlah rangkaian wirid-wirid dan doa-doa serta pembacaan Surat Yasin kepada si mayit dan dipadukan dengan ritual-ritual selamatan pada hari ke 7, 40, 100, dan 1000 yang tidak pernah diajarkan oleh Nabi dan para sahabatnya. Apakah mencampur-campur ajaran seperti ini diperbolehkan??

...baca selengkapnya >>



Share

MEMBANTAH ISU KALAU SALAFY ADALAH TERORIS

0
Share/Bookmark
Posted By Abu Ayaz

Kategori :




بسم الله الرحمن الرحيم
Segala puji bagi Allah Rabb semesta alam. Dan shalawat serta salam semoga tercurah kepada Muhammad rasul yang terpercaya –shallallahu ‘alaihi wa salam-.

Amma ba’du;
Pertanyaan ini kami sampaikan kepada yang terhormat Syaikh kami, bapak kami yang berjiwa pembimbing dan penasehat, pengasuh Ma’had Darul Hadits Ma’bar, Asy-Syaikh Al-’Allamah Muhammad bin Abdillah Al-Imam. Semoga Allah Ta’ala menjaga dan melindungi beliau, semoga Allah Ta’ala memperbanyak orang-orang yang semisal beliau, dan semoga Allah Ta’ala melimpahkan barakah pada beliau dan ilmu beliau.

Pertanyaan :
Telah tersebar isu di tengah-tengah masyarakat Indonesia bahwa para pelajar Indonesia yang lulus dari ma’had-ma’had Darul Hadits di Yaman berubah menjadi pelaku pengeboman dan peledakan (terorisme).
Jawaban :
Segala puji bagi Allah Ta’ala dan aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang benar kecuali Allah Ta’ala semata tiada sekutu bagiNya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan Allah Ta’ala.

Merupakan sesuatu yang seharusnya untuk diketahui adalah orang yang pertama kali memperingatkan dan mengecam dengan keras perbuatan pengeboman dan peledakan (terorisme) adalah Imam Ahlus Sunnah negeri Yaman yaitu Guru kami Al-’Allamah Muqbil bin Hadi Al-Wadi’i –semoga Allah Ta’ala merahmati beliau-. Sungguh, para pengikut organisasi Al-Qa’idah telah menyusun rencana untuk melakukan peledakan dan pengeboman di beberapa tempat di beberapa propinsi di Yaman.

Namun, ketika Syaikh kami (Muqbil bin Hadi) angkat suara membongkar rencana jahat mereka tersebut, gagallah rencana tersebut dan selamatlah negeri Yaman dari rencana jahat mereka. Dan Syaikh (Muqbil bin Hadi) terus melanjutkan kecamannya dan memperingatkan masyarakat dalam khutbah, ceramah dan karya tulis beliau dari gerakan Jama’ah Jihad dan dari bergabung serta berjalan bersama mereka. Segala puji hanya milik Allah Ta’ala semata.

...baca selengkapnya >>



Share

SYUBHAT KHAWARIJ

0
Share/Bookmark
Posted By Abu Ayaz

Kategori :



Oleh : Ust. Muhammad Umar as-Sewed

Khawarij berasal dari kata khuruj yang artinya memberontak. Mereka adalah satu kelompok yang menjadikan pemberontakan terhadap para penguasa sebagai agamanya. Mereka mengkafirkan kaum muslimin dengan dosa-dosa besar, khususnya terhadap para penguasa. Kemudian menghalalkan darah mereka sebagai jembatan untuk menghalalkan pemberontakan terhadap mereka. Mereka adalah kaum reaksioner yang berjalan dengan emosinya tanpa didasari ilmu.

Atas dasar itulah mereka berduyun-duyun datang ke Madinah dari Mesir, Kuffah dan Basrah menuju rumah Utsman bin Affan radhiallahu 'anhu menuntut diturunkannya beliau dari Khilafah. Mereka menuduh Utsman menyelewengkan harta Baitulmal (korupsi), Utsman lebih mementingkan keluarganya (nepotisme), dan lain-lain. Inilah demonstrasi pertama dalam sejarah Islam, yang merupakan sunnah sayyi’ah (contoh yang jelek) dari kaum khawarij. Demonstrasi mereka itu berakhir dengan anarkis hingga terbunuhlah Utsman ibnu Affan radhiallahu 'anhu.

Jika manusia terbaik setelah Abu Bakar dan Umar dituduh dengan korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN), maka bagaimana mereka akan puas dengan khalifah-khalifah setelahnya, terlebih lagi pemimpin kaum muslim pada zaman kita ini. Dengan kata lain mereka akan tetap tidak pernah puas terhadap pemimpin manapun sampai akhir zaman. Dan mereka akan terus hidup memberontak, membunuh dan menteror kaum muslimin.

...baca selengkapnya >>



Share

SURAT AL WAQI'AH MEMPERBANYAK RIZKI?

0
Share/Bookmark
Posted By Abu Ayaz

Kategori :




Soal :
Benarkah mambaca surat Al Waqi’ah dapat melapangkan rizki? Ini banyak diyakini manusia…

Jawab :
Keutamaan surat al waqi’ah memang disebutkan di dalam banyak hadits, akan tetapi semua hadits tersebut tidak dapat dijadikan hujjah karena sebagiannya lemah, bahkan ada yang palsu. Berikut ini di antara contoh hadits tersebut…

” Barangsiapa membaca surat al waqi’ah setiap malam, maka dia tidak akan jatuh miskin selamanya…”

Hadits di atas dikeluarkan oleh al Harits bin Abu Usamah dalam kitab Musnad-nya, no. 178, dikeluarkan pula oleh Ibnu Sunniy dalam kitab Amalul Yaum wal Lailah, no. 674, dikeluarkan pula oleh Ibnu lal dalam Hadits-nya, I/116, dikeluarkan pula oleh Ibnu Bisyron dalam Al ‘Amali, I/38/20, dikeluarkan juga oleh Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman, dan selainnya. Semuanya berasal dari jalan Abu Syuja’ dari Abu Thoyyibah dari Abdullah bin Mas’ud radliyallahu’anhu…

Keterangan

Hadits ini DHA'IF/lemah karena dalam silsilah perowinya ada seorang yang lemah.

Al Imam adz Dzahabiy rahimahullah berkata,” Abu Syuja’ adalah seorang yang tidak jelas, tidak dikenal. Demikian juga ia meriwayatkan dari Abu Thayyibah, siapa Abu Thayyibah itu?” (maksudnya dia adalah perowi yang tidak dikenal juga)

Al Munawi rahimahullah dalam Fathul Qadir berkata,” Imam Az Zaila’I engatakan bahwa ada perowi yang riwayatnya banyak cacat dari berbagai sisi. Pertama riwayatnya terputus sebagaimana dijelaskan oleh Imam ad Daruquthni dan lainnya. Kedua isi haditsnya munkar sebagaimana dijelaskan Imam Ahmad. Ketiga para adalah orang – orang yang lemah sebagaimana dikatakan oleh Ibnu jazari. Keempat sungguh hadits ini berguncang dan telah sepakat atas kelemahan hadits ini di antaranya adalah Imam Ahmad, Imam Abu Hatim ar Razi’, putranya, Imam ad Daruquthni, Al Baihaqi dan selainnya…”

(diringkas dari buku Silsilah Adh Dha’ifah no. 289)

...baca selengkapnya >>



Share

MENAFSIRKAN MIMPI DAN MEMPELAJARINYA?

0
Share/Bookmark
Posted By Abu Ayaz

Kategori :




Tanya :
Assalamu’alaikum waramatullah wabarakatuhu. Apakah semua orang bisa menafsirkan mimpi dan apakah tafsir mimpi bisa dipelajari? Mohon penjelasan dan dalil – dalilnya. Jazakumullahu khairan.

Jawab:
Wa’alaikumussalam warahmatullah wabarakatuhu

Syaikh Utsaimin –rahimahullah- pernah ditanya dengan pertanyaan semisal. Inilah ringkasan jawaban beliau…

“Tidak semua orang dapat menafsirkan mimpi. Kemampuan menafsirkan mimpi adalah anugerah dari Allah ta’ala semata, tidak ada ilmu menafsirkan mimpi yang dapat dipelajari. Tetapi jika seseorang telah terbiasa dalam menafsirkan mimpi, maka dia akan lebih mudah dalam menafsirkan mimpi. Yang perlu diketahui, penafsiran mimpi bisa salah dan bisa saja benar. Karena mimpi seseorang belum tentu memiliki tafsiran sama dengan penafsiran dari mimpi orang lain. Setiap orang memiliki keadaan jiwa, karakter dan tipe yang berbeda.

Oleh karena itu saya nasehatkan kepada saudara – saudaraku untuk tidak terlalu memperhatikan mimpi, jika seseorang terlalu memperhatikan mimpi, maka dia akan dipermainkan setan dalam tidurnya. Sehingga setiap malam setan akan datang dengan mimpi yang menakutkan baginya, kemudian dia selalu mencari orang yang dapat menafsirkan mimpinya kemudian akhirnya dia tidak pernah tenang dalam hidupnya. Dan kami nasehatkan kepada kaum muslimin jika mengalami mimpi buruk, maka lakukanlah petunjuk nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berikut ini:

...baca selengkapnya >>



Share