Dari Sa'id bin Musayyab Radhiyallahu anhu, bahwa ia melihat seseorang mengerjakan lebih dari dua rakaat shalat setelah terbit fajar. Lalu beliau melarangnya. Maka orang itu berkata, "Wahai Sa'id, apakah Allah akan menyiksa saya karena shalat?", lalu Sa'id menjawab :"Tidak, tetapi Allah akan menyiksamu karena menyalahi sunnah"

[SHAHIH. HR Baihaqi dalam "As Sunan Al Kubra" II/466, Khatib Al Baghdadi dalam "Al Faqih wal mutafaqqih" I/147, Ad Darimi I/116].



10 KERUSAKAN ACARA TAHUN BARUAN

0
Share/Bookmark
Posted By Abu Ayaz

Kategori :




10 Kerusakan Menyambut Tahun Baru Masehi(Tahun Baru orang Kafir)

Oleh : Ust. Muhammad Abduh Tuasikal

Alhamdulillah. Segala puji hanya milik Allah, Rabb yang memberikan hidayah demi hidayah. Shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad, keluarga, para sahabat dan orang-orang yang mengikuti mereka hingga akhir zaman. Manusia di berbagai negeri sangat antusias menyambut perhelatan yang hanya setahun sekali ini. Hingga walaupun sampai lembur pun, mereka dengan rela dan sabar menunggu pergantian tahun. Namun bagaimanakah pandangan Islam -agama yang hanif- mengenai perayaan tersebut? Apakah mengikuti dan merayakannya diperbolehkan? Semoga artikel yang singkat ini bisa menjawabnya.

Sejarah Tahun Baru Masehi
Tahun Baru pertama kali dirayakan pada tanggal 1 Januari 45 SM (sebelum masehi). Tidak lama setelah Julius Caesar dinobatkan sebagai kaisar Roma, ia memutuskan untuk mengganti penanggalan tradisional Romawi yang telah diciptakan sejak abad ketujuh SM. Dalam mendesain kalender baru ini, Julius Caesar dibantu oleh Sosigenes, seorang ahli astronomi dari Iskandariyah, yang menyarankan agar penanggalan baru itu dibuat dengan mengikuti revolusi matahari, sebagaimana yang dilakukan orang-orang Mesir. Satu tahun dalam penanggalan baru itu dihitung sebanyak 365 seperempat hari dan Caesar menambahkan 67 hari pada tahun 45 SM sehingga tahun 46 SM dimulai pada 1 Januari. Caesar juga memerintahkan agar setiap empat tahun, satu hari ditambahkan kepada bulan Februari, yang secara teoritis bisa menghindari penyimpangan dalam kalender baru ini. Tidak lama sebelum Caesar terbunuh di tahun 44 SM, dia mengubah nama bulan Quintilis dengan namanya, yaitu Julius atau Juli. Kemudian, nama bulan Sextilis diganti dengan nama pengganti Julius Caesar, Kaisar Augustus, menjadi bulan Agustus.[1]

...baca selengkapnya >>



Share

KISAH TOBAT SEORANG KIYAI NU (KYAI AFROKHI)

1
Share/Bookmark
Posted By Abu Ayaz




Bismillah,
Telah berkata Kiyai Afrokhi, 
“Terus terang, sampai diusia +35 tahun saya ini termasuk Kyai Ahli Bid’ah yang tentunya doyan tawassul kepada mayat atau penghuni kubur, sering juga bertabarruk dengan kubur sang wali atau Kyai. Bahkan sering dipercaya untuk memimpin ziarah Wali Songo dan juga tempat-tempat yang dianggap keramat sekaligus menjadi imam tahlilan, ngalap berkah kubur, marhabanan atau baca barzanji, diba’an, maulidan, haul dan selamatan yang sudah berbau kesyirikan”

“Kita dulu enjoy saja melakukan kesyirikan, mungkin karena belum tahu pengertian tauhid yang sebenarnya” (Kyai Afrokhi dalam Buku Putih Kyai NU hal. 90)

...baca selengkapnya >>



Share

SEJARAH HABAIB DI INDONESIA

0
Share/Bookmark
Posted By Abu Ayaz




Oleh: Ustadz Abu Hudzaifah Al Atsary

Bismillah,
Tentang Habaib yang banyak di Indonesia, perlu diketahui bahwa asal-usul mereka adalah dari Hadramaut (Yaman Selatan). Memang sebagian besar dari mereka mengaku keturunan Ali bin Abi Thalib, sebab itulah mereka juga disebut Bani Alawi atau Alawiyyin (sebagaimana yang diakui oleh sdr. Novel Alaydrus dalam bukunya: Jalan Nan Lurus, Sekilas Pandang Tarekat Bani Alawi). Tapi saya tidak berani memastikan apakah semua yang ngaku ‘habib’ berarti keturunannya Ali.

Tentang akidah mereka, menurut penulis kitab Idaamul Quut fi Dzikri Buldaani Hadramaut, yang juga ‘habib’, namanya Abdurrahman bin Ubeidillah Assegaf (w. 1375 H), dalam halaman 897 beliau mengatakan bahwa orang-orang Alawiyyin di Hadramaut terbagi dalam tiga periode:

...baca selengkapnya >>



Share

MEMPERLAMA SUJUD TERAKHIR DALAM SHALAT UNTUK BERDOA ?

0
Share/Bookmark
Posted By Abu Ayaz

Kategori :




Adakah Anjuran Memperlama Sujud Terakhir untuk Berdo’a?

Bismillah, Segala puji bagi Allah, pemberi segala nikmat. Shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad, keluarga dan sahabatnya.

Kita ketahui bersama bahwa do’a ketika sujud adalah waktu terbaik untuk berdo’a. Seperti disebutkan dalam hadits,

أَقْرَبُ مَا يَكُونُ الْعَبْدُ مِنْ رَبِّهِ وَهُوَ سَاجِدٌ فَأَكْثِرُوا الدُّعَاءَ

“Yang paling dekat antara seorang hamba dengan Rabbnya adalah ketika ia sujud, maka perbanyaklah do’a ketika itu.” (HR. Muslim no. 482, dari Abu Hurairah)

Namun seringkali kita lihat di lapangan, sebagian orang malah seringnya memperlama sujud terakhir ketika shalat, tujuannya adalah agar memperbanyak do’a ketika itu. Apakah benar bahwa saat sujud terakhir mesti demikian? Semoga sajian singkat ini bermanfaat.

...baca selengkapnya >>



Share

MENYELESAIKAN RUBIK 2X2 UNTUK PEMULA

0
Share/Bookmark
Posted By Abu Ayaz

Kategori :




Oleh : Angga Andaru
(Siswa SD Al Azhar kelas V)


Pengenalan :
Dalam permainan rubik, ada gerakan-gerakan memutar sisi. Nah, kumpulan pergerakan memutar suatu sisi untuk tujuan tertentu, dinamakan dengan Algoritma.
Gambar dibawah ini adalah pengenalan dasar untuk memahami simbol-simbol atau istilah-istilah yang digunakan dalam suatu Algoritma nantinya.
Misalnya,
- Yang dimaksud L adalah sisi kiri yang diputar searah jarum jam
- Yang dimaksud R adalah sisi kanan yang diputar searah jarum jam
- Yang dimaksud U adalah sisi atas yang diputar searah jarum jam
- Yang dimaksud F adalah sisi depan yang diputar searah jarum jam
Kemudian untuk putaran yang berlawanan dengan arah jarum jam, digunakan tanda aksen ( ' ), seperti  : L' R' U' dan F'
 

Dalam suatu Algoritma, terkadang selain simbol-simbol R U L F dan R' U' L' F' seperti yang digambarkan diatas, terdapat pula simbol "X". Maka, yang dimaksud dengan simbol ”X” adalah memutar rubik kebelakang sehingga sisi putih yang tadinya dibawah menjadi di depan (Front), seperti contoh gambar di bawah ini :

...baca selengkapnya >>



Share

LABA PENJUALAN, ADA BATASNYA ATAU TIDAK ?

0
Share/Bookmark
Posted By Abu Ayaz

Kategori :




Pertanyaan :
Adakah patokan dan batas keuntungan penjualan yang ditentukan syariat? Ataukah memang tidak ada batasnya, sehingga keuntungan boleh mencapai 2x lipat atau berkali-kali lipat?

Syaikh Shalih bin Fauzan Al Fauzan -hafizhahullah- menjawab:
Tidak ada batas keuntungan dalam penjualan. Karena Allah Ta’ala menghalalkan jual-beli tanpa mengkaitkannya dengan batas keuntungan tertentu. Allah Ta’ala berfirman:

إِلاَّ أَن تَكُونَ تِجَارَةً عَن تَرَاضٍ مِّنكُمْ

“Kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan saling ridha di antara kamu” (QS. An Nisa: 29)

...baca selengkapnya >>



Share

BAGAIMANA IMUNISASI DENGAN VAKSIN DARI ENZIM BABI ?

0
Share/Bookmark
Posted By Abu Ayaz

Kategori :




IMUNISASI DENGAN VAKSIN DARI ENZIM BABI  [1]

Oleh : Ust. Abu Ubaidah Yusuf bin Mukhtar as-Sidawi

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), imunisasi diartikan “pengebalan” (terhadap penyakit). Kalau dalam istilah kesehatan, imunisasi diartikan pemberian vaksin untuk mencegah terjadinya penyakit tertentu. Biasanya imunisasi bisa diberikan dengan cara disuntikkan maupun diteteskan pada mulut anak balita (bawah lima tahun).

Vaksin adalah bibit penyakit (misal cacar) yang sudah dilemahkan, digunakan untuk vaksinasi.[2] Vaksin membantu tubuh untuk menghasilkan antibodi. Antibodi ini berfungsi melindungi terhadap penyakit. Vaksin tidak hanya menjaga agar anak tetap sehat, tetapi juga membantu membasmi penyakit yang serius yang timbul pada masa kanak-kanak.

...baca selengkapnya >>



Share

KALAU MAU PACARAN, YANG "ISLAMI" SAJA !

0
Share/Bookmark
Posted By Abu Ayaz

Kategori :




Oleh : Ust. Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf

Bismillah,
Kata sebagian orang : “Sulit untuk menjelaskan sesuatu yang sudah jelas”. Istilah pacaran adalah sebuah istilah yang sudah sangat akrab ditelinga serta lengket dalam pandangan mata. Namun saya masih agak kesulitan untuk mendefinisikannya. Mudahan-mudahan tidak salah kalau saya katakan bahwa setiap kali istilah ini disebut maka yang terlintas dibenak kita adalah sepasang anak manusia –tertama kawula muda dan para remaja- yang tengah dilanda cinta dan dimabuk asmara, saling mengungkapkan rasa sayang, cinta dan rindu, yang kemudian akhirnya biduk ini akan menuju pada pantai pernikahan. Inilah paling tidak anggapan dan harapan sebagian pelakunya. Namun ada satu hal yang banyak luput dari banyak kalangan bahwa segala sesuatu itu ada etika dan aturannya, kalau masuk terminal saja ada aturannya, akankah masalah cinta yang kata sebagian orang “suci” ini tanpa aturan ???

...baca selengkapnya >>



Share

BAGAIMANAKAH KITA MENYIKAPI TAHUN BARU MASEHI ?

0
Share/Bookmark
Posted By Abu Ayaz




Bismillah,
Diantara kebiasaan orang dalam memasuki tahun baru di berbagai belahan dunia adalah dengan merayakannya, seperti begadang semalam suntuk, pesta kembang api, tiup terompet pada detik-detik memasuki tahun baru, wayang semalam suntuk bahkan tidak ketinggalan dan sudah mulai ngetrend di beberapa tempat diadakan dzikir berjama’ah menyongsong tahun baru. Sebenarnya bagaimana Islam memandang perayaan tahun baru?

...baca selengkapnya >>



Share

HUKUM MEMBACA AL QUR'AN TANPA BERWUDHU

0
Share/Bookmark
Posted By Abu Ayaz

Kategori :




Pertanyaan :
Apakah hukum orang yang membaca al-Qur’an sementara dia dalam kondisi tidak berwudhu, baik dibaca secara hafalan maupun dibaca dari mushaf?

Jawaban oleh Syaikh Shalih al-Fauzan :
Seseorang boleh membaca al-Qur’an tanpa wudhu bila bacaannya secara hafalan sebab tidak ada yang mencegah Rasulullah shallallahu ‘alaihii wa sallam membaca al-Qur’an selain kondisi junub. Beliau pernah membaca al-Qur’an dalam kondisi berwudhu dan tidak berwudhu.

...baca selengkapnya >>



Share

SIAPA SEBENARNYA PEMBANGKIT RADIKALISME & TERORISME MODERN DI TENGAH UMAT ISLAM ?

0
Share/Bookmark
Posted By Abu Ayaz

Kategori :




Oleh : Ust. Muhammad Arifin Badri, MA
( Mahasiswa Doktoral Univ Islam Madinah, KSA )

Bismillah,
Dunia internasional secara umum dan negeri-negeri Islam secara khusus, telah digegerkan oleh ulah segelintir orang yang menamakan dirinya sebagai pejuang kebeneran. Dahulu, banyak umat Islam yang merasa simpatik dengan ulah mereka, karena sasaran mereka adalah orang-orang kafir, sebagaimana yang terjadi di gedung WTC pada 11 September 2001. akan tetapi, suatu hal yang sangat mengejutkan, ternyata sasaran pengeboman dan serangan tidak berhenti sampai disitu. Sasaran terus berkembang, sampai akhirnya umat Islam pun tidak luput darinya. Kasus yang paling aktual adalah yang menimpa Pangeran Muhammad bin Nayif Alus Sa’ud, Wakil Menteri Dalam Negeri Kerajaan Saudi Arabia.

...baca selengkapnya >>



Share

28 TIPS MEMPERCEPAT WINDOWS XP

0
Share/Bookmark
Posted By Abu Ayaz

Kategori :




Bismillah,
1. Untuk menurunkan waktu booting dan meningkatkan performa, tidak usah menggunakan software defrag pihak ketiga, gunakan saja perangkat Defragmenter yang buatan (built-in) Windows, tidak akan jauh beda. Dan juga, sebaiknya menggunakan Harddisk dengan tipe Ultra-133 atau Serial ATA (SATA) dengan buffer 8-MB.

2. Jika RAM PC kurang dari 512 MB, maka sebaiknya ditambah kapasitas memorinya. Hal ini relatif tidak mahal dan akan membantu meningkatkan performa sistem Anda secara dramatis.

3. Pastikan file system yang digunakan Windows XP adalah NTFS. Cara memeriksanya:

...baca selengkapnya >>



Share

TAHUKAH KITA APA YANG DIMAKSUD DENGAN SHALAT WUSTHA ?

0
Share/Bookmark
Posted By Abu Ayaz

Kategori :




Tahukah kita sekalian tentang apa yang dimaksud dengan shalat wustha…?

Bismillah,
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan melalui Ali radliyallahu’anhu bahwa ketika perang Ahzab, dikatakan oleh beliau,” Kami dibuat lalai (oleh musuh) dari shalat wustha, yaitu shalat ‘ashar. Semoga Allah memenuhi rumah – rumah dan kuburan mereka dengan api neraka.” (HR. Muslim, I/205, 437 dan 627)

Dari hadits yang agung itu, dapat kita ketahui bahwa shalat yang memiliki kata lain sebagai shalat wustha adalah shalat ‘ashar.

Mengapa Allah ta’ala memberikan tempat terkhusus dalam kitab-Nya yang menjelaskan tentang keharusan memelihara atau menjaga shalat ‘ashar…? Tentunya ada keistimewaan tersendiri yang terdapat pada shalat ‘ashar serta ada ancaman yang besar bagi siapapun yang meninggalkan shalat tersebut.

...baca selengkapnya >>



Share

BERPINDAH TEMPAT UNTUK SHALAT SUNNAH SETELAH SHALAT WAJIB ?

0
Share/Bookmark
Posted By Abu Ayaz

Kategori :





Oleh: Asy-Syaikh Abdul ‘Aziz bin Abdullah bin Baaz

Tanya : Adakah sunnahnya berpindah tempat untuk melaksanakan shalat sunnah setelah shalat wajib?

Jawab:
Saya tidak mengetahui adanya hadits yang shahih dalam hal ini, akan tetapi Ibnu Umar dan mayoritas ulama salaf melakukan hal itu. Masalah dalam hal ini adalah luas. Walhamdulillah. Terdapat dalam permasalahan ini hadits yang lemah pada riwayat Abu Dawud rahimahullah dan dikuatkan oleh perbuatan Ibnu Umar dan ulama salaf yang lainnya. Semoga Allah memberikan hidayah.

[Sifat Shalat Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam & Fatwa-fatwa Penting Tentangnya oleh Syaikh Nashiruddin Al-Albani dan Asy-Syaikh Abdul ‘Aziz bin Abdullah bin Baaz (penerjemah: Al-Ustadz Abu Muhammad Harits Abrar Thalib, Abu Hudzaifah, Khoirur-Rijal, dan Alimuddin), penerbit: Maktabah Al-Ghuroba’, Sukoharjo. Pertanyaan no. 35, hal. 398].

...baca selengkapnya >>



Share

TAFSIR AYAT "LAA IKRAHA FIDDIN"

0
Share/Bookmark
Posted By Abu Ayaz

Kategori :




Oleh : Ust. Yulian Purnama

Allah Ta’ala berfirman,

لَا إكْرَاه فِي الدِّين قَدْ تَبَيَّنَ الرُّشْد مِنْ الْغَيّ

“Tidak ada paksaan dalam memeluk agama. Sungguh telah jelas antara kebenaran dan kesesatan” (QS. Al Baqarah: 256)

Sebagian orang salah dalam memahami ayat ini sehingga terjebak dalam pemahaman pluralisme agama. Yaitu bahwa semua agama itu benar, dan Islam bukanlah agama yang paling benar. Paham ini juga mengajarkan bahwa Islam memberi kebebasan kepada manusia untuk memeluk agama apa saja, dan agama apapun dapat mengantarkan pemeluknya kepada Surga Allah Ta’ala. Dengan demikian, menurut para pluralis, dalam Islam tidak ada konsep mu’min dan kafir.

...baca selengkapnya >>



Share

BERMAKMUM DIBELAKANG AHLI BID'AH

0
Share/Bookmark
Posted By Abu Ayaz

Kategori :




Bismillah,
Ibnu Hazm berkata, “Kami tidak mengetahui seorang pun shahabat yang tidak mau bermakmum di belakang al Mukhtar, Ubaidillah bin Ziyad dan al Hajjaj, padahal tidak ada orang yang lebih fasik dibandingkan mereka. Alloh berfirman yang artinya, “Dan hendaknya kalian tolong menolong dalam kebaikan dan takwa dan janganlah kalian tolong menolong dalam dosa dan perbuatan melampaui batas” (QS al Maidah:3).

Tidak ada kebaikan yang lebih baik dibandingkan shalat berjamaah di masjid. Siapa yang mengajak untuk melaksanakannya maka wajib merespon dan membantunya untuk melaksanakannya kebaikan dan takwa yang dia serukan.

Tidak ada dosa setelah kekafiran yang lebih besar dari pada menihilkan masjid dari shalat. Haram hukumnya membantu hal tersebut.

...baca selengkapnya >>



Share

MELURUSKAN KEKELIRUAN IMAM DALAM SHALAT BERJAMA'AH

0
Share/Bookmark
Posted By Abu Ayaz

Kategori :




Oleh : Ust. `Aunur Rofiq bin Ghufron

Meluruskan kekeliruan imam merupakan kewajiban umat Islam yang berilmu.
Kekeliruan imam dalam sholat tidak hanya berakibat buruk kepada dirinya saja, tetapi akan mewariskan kesesatan kepada umat. Oleh karena itu wajib bagi kita semua, apabila kita keliru hendaknya bersenang hati untuk kembali kepada yang kebenaran setelah mengetahui dalilnya. Tidak boleh malu di hadapan manusia hanya karena takut disalahkan atau gengsi karena kehilangan wibawa. Malu dihadapan Allah lebih utama daripada malu di hadapan manusia. Semoga Allah memperlihatkan kepada kita yang haq dan memudahkan kita untuk menerima dan mengamalkannya. Dan memperlihatkan kepada kita yang batil dan memudahkan kita untuk menjauhinya.

Sholat merupakan ibadah yang paling pokok setelah seseorang berikrar mengucapkan dua syahadat. Sholat adalah ibadah yang tidak bisa dikurangi atau ditambah, karena Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam telah memberi contoh langsung kepada sahabatnya. Para sahabat telah melihat sholat beliau setiap hari, dari takbir hingga salam. Bahkan beliau menyuruh umatnya agar mengikuti sholatnya tanpa menambah atau mengurangi.

...baca selengkapnya >>



Share