Dari Sa'id bin Musayyab Radhiyallahu anhu, bahwa ia melihat seseorang mengerjakan lebih dari dua rakaat shalat setelah terbit fajar. Lalu beliau melarangnya. Maka orang itu berkata, "Wahai Sa'id, apakah Allah akan menyiksa saya karena shalat?", lalu Sa'id menjawab :"Tidak, tetapi Allah akan menyiksamu karena menyalahi sunnah"

[SHAHIH. HR Baihaqi dalam "As Sunan Al Kubra" II/466, Khatib Al Baghdadi dalam "Al Faqih wal mutafaqqih" I/147, Ad Darimi I/116].



SOLUSI UNTUK ONE DAY ONE JUZ (ODOJ)

Share/Bookmark
Posted By Abu Ayaz

Kategori :

Sudah di lihat :

One Day One Juz pada asalnya baik jika dilakukan dengan cara yang sesuai tuntunan. Fatwa Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin Baz menunjukkan One Day One Juz termasuk suatu amalan yang baik. Namun juga harus memperhatikan koridor syari’at dalam mempraktekkan One Day One Juz.

Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin Baz -mufti kerajaan Saudi Arabia di masa silam- ditanya, “Berapa hari seseorang butuh untuk menghatamkan Al Qur’an dengan memahami dan tadabbur? Apakah jika seseorang mengkhatamkan sampai dua bulan, dia disebut telat dalam mengkhatamkan?”

Syaikh rahimahullah menjawab,
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata kepada ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al ‘Ash, 
“Khatamkanlah Al Qur’an dalam sebulan.” ‘Abdullah meminta lagi, “Tambahkan lebih singkat dari itu, wahai Rasulullah.” Hingga beliau menjawab, “Khatamkanlah dalam waktu seminggu.” Kemudian ia meminta lagi mengkhatamkan hanya dalam waktu tiga hari.

Dahulu para sahabat mengkhatamkan Al Qur’an dalam waktu seminggu. Jadi lebih bagus -atau paling baik- mengkhatamkan Al Qur’an dalam waktu seminggu. Namun jika dalam waktu tiga hari bisa dikhatamkan, maka harus tetap diperhatikan tadabbur, bisa memikirkan dan khusyu’ saat membaca.

Jika seseorang mengkhatamkan Al Qur’an sebulan atau dua bulan, maka tidak mengapa dengan tetap memperhatikan tadabbur (perenungan Al Qur’an).

Jika seseorang merutinkan setiap harinya menghatamkan satu juz dalam satu hari (one day one juz), maka itu baik. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah berkata pada ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al ‘Ash, “Khatamkanlah Al Qur’an dalam waktu sebulan. Dan satu kebaikan akan dibalas dengan sepuluh kebaikan yang semisal.” 

Jadi maksudnya adalah khatamkanlah Al Qur’an dengan penuh khusyu dan tadabbur, dengan memikirkan kandungannya serta mengambil faedah. Jika ada yang mengkhatamkan Al Qur’an dalam waktu sebulan atau dua bulan, maka tidaklah masalah. Namun jangan sampai kurang dari tiga hari. Jika tiga hari ingin mengkhatamkan, maka jadinya dalam sehari semalam mesti mengkhatamkan 10 juz. Itu minimal yang mesti dilakukan. [Fatawa Syaikh Ibnu Baz, 24: 354-355]

Jadi solusi yang kami tawarkan pada program One Day One Juz:

1- Setiap peserta mesti memperhatikan keikhlasan dalam beramal.

2- Group ODOJ hanya dijadikan sebagai motivator.

3- Mesti ada pengawasan untuk perbaikan bacaan tajwid sehingga lebih bagus bertatap muka langsung dengan yang berilmu sehingga bisa saling mendengarkan bacaan dan dibetulkan yang keliru.

4- Yang tidak menyelesaikan 1 juz dalam sehari jangan diberi hukuman atau dipaksa karena dalam membaca Al Qur’an, kita diperintahkan membacanya sesuai dengan masa semangat dan kemudahan. Ada peraturan yang dibuat sebagai bentuk hukuman dengan dikeluarkan dari group. Seharusnya ia dinasehati saja dan terus diberi motivasi.

5- Tidak perlu ada pelelangan bacaan jika salah satu anggota tidak bisa menyelesaikan satu juz dalam sehari.

6- Tidak boleh dianggap bacaan orang lain sebagai bacaannya. Jika masing-masing membaca juz yang berbeda hingga 30 juz, tidak boleh dianggap sudah mengkhatamkan Al Qur’an dalam sehari.

7- Yang seharusnya lebih diperhatikan adalah tadabbur ayat, bukan banyak bacaan.

Ibnul Qayyim berkata, “Memahami Al Qur’an dan merenungkannya akan membuahkan iman. Adapun jika Al Qur’an cuma sekedar dibaca tanpa ada pemahaman dan perenungan (tadabbur), maka itu bisa pula dilakukan oleh orang fajir (ahli maksiat) dan munafik, di samping dilakukan oleh pelaku kebaikan dan orang beriman. 
Sebagaimana Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata,

وَمَثَلُ الْمُنَافِقِ الَّذِى يَقْرَأُ الْقُرْآنَ كَالرَّيْحَانَةِ ، رِيحُهَا طَيِّبٌ وَطَعْمُهَا مُرٌّ

“Permisalan orang munafik yang membaca Al Qur’an adalah seperti buah rayhanah. Bau buah tersebut enak, namun rasanya pahit.” (HR. Bukhari dan Muslim).” (Zaadul Ma’ad, 1: 327)

Jadi kami harap masukan-masukan dari Muslim.Or.Id ini sebagai jalan untuk memperbaiki yang sudah berjalan, bukan berarti ingin memusnahkan. 
Selalu husnuzhonlah pada saudara yang ingin menasehati dan ingin mengadakan ishlah (perbaikan). Tidak perlu menuduh saudaranya yang menasehati dengan gelar-gelar yang tidak baik. Masukan-masukan berharga selalu kami nantikan karena kami pun penuh kekurangan.
Hanya Allah yang memberi hidayah dan taufik.

[Ust. Muhammad Abduh Tuasikal]



Sumber : http://muslim.or.id/al-quran/solusi-one-day-one-juz.html


Share

Comments (0)

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.