Bismillah,
Sering di antara kita ketika berkumpul dengan teman sejawat lalu tiba-tiba suara kentut terdengar di antara kita hingga kitapun tertawa terbahak-bahak mengejek teman kita yang mengeluarkan kentut itu. Ternyata hal ini juga pernah terjadi pada diri para sahabat radliyallohu anhu.
Diriwayatkan dalam sebuah hadits shahih :
وعن عبد اللَّه بن زمعة رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أنه سمع النبي صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم يخطب…. ثم وعظهم في ضحكهم من الضرطة فقال لم يضحك أحدكم مما يفعل مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.
Dari Abdullah bin Zam’ah radliyallahu 'anhu bahwasanya Nabi shallallahu alaihi wasallam menyampaikan khutbah : ………. Lalu beliau memberi nasehat terhadap tertawa mereka di saat mendengar suara kentut dimana beliau bersabda : kenapa salah seorang di antara kalian mentertawakan kentut yang sebenarnya kalian juga biasa mengalaminya [muttafaq alaih]
Sering di antara kita ketika berkumpul dengan teman sejawat lalu tiba-tiba suara kentut terdengar di antara kita hingga kitapun tertawa terbahak-bahak mengejek teman kita yang mengeluarkan kentut itu. Ternyata hal ini juga pernah terjadi pada diri para sahabat radliyallohu anhu.
Diriwayatkan dalam sebuah hadits shahih :
وعن عبد اللَّه بن زمعة رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أنه سمع النبي صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم يخطب…. ثم وعظهم في ضحكهم من الضرطة فقال لم يضحك أحدكم مما يفعل مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.
Dari Abdullah bin Zam’ah radliyallahu 'anhu bahwasanya Nabi shallallahu alaihi wasallam menyampaikan khutbah : ………. Lalu beliau memberi nasehat terhadap tertawa mereka di saat mendengar suara kentut dimana beliau bersabda : kenapa salah seorang di antara kalian mentertawakan kentut yang sebenarnya kalian juga biasa mengalaminya [muttafaq alaih]
Syaikh Muhammad Shalih Utsaimin mengomentari hadits ini dengan mengatakan : ini merupakan isyarat bahwa tidak sepantasnya bagi manusia untuk mencela orang lain dengan sesuatu yang kita juga biasa mengalaminya. Jika engkau tidak mencela kentut anda demikian juga andapun tidak perlu mempermasalahkan kentut orang lain.
Maroji’ : syarh riyadlush sholihin, Syaikh Muhammad Sholih Utsaimin 1/657
Sumber : http://omanes.blogspot.com/2010/12/orang-kentut-koq-diketawain.html
Comments (0)
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.