Dari Sa'id bin Musayyab Radhiyallahu anhu, bahwa ia melihat seseorang mengerjakan lebih dari dua rakaat shalat setelah terbit fajar. Lalu beliau melarangnya. Maka orang itu berkata, "Wahai Sa'id, apakah Allah akan menyiksa saya karena shalat?", lalu Sa'id menjawab :"Tidak, tetapi Allah akan menyiksamu karena menyalahi sunnah"

[SHAHIH. HR Baihaqi dalam "As Sunan Al Kubra" II/466, Khatib Al Baghdadi dalam "Al Faqih wal mutafaqqih" I/147, Ad Darimi I/116].



MENAFSIRKAN MIMPI DAN MEMPELAJARINYA?

Share/Bookmark
Posted By Abu Ayaz

Kategori :

Sudah di lihat :



Tanya :
Assalamu’alaikum waramatullah wabarakatuhu. Apakah semua orang bisa menafsirkan mimpi dan apakah tafsir mimpi bisa dipelajari? Mohon penjelasan dan dalil – dalilnya. Jazakumullahu khairan.

Jawab:
Wa’alaikumussalam warahmatullah wabarakatuhu

Syaikh Utsaimin –rahimahullah- pernah ditanya dengan pertanyaan semisal. Inilah ringkasan jawaban beliau…

“Tidak semua orang dapat menafsirkan mimpi. Kemampuan menafsirkan mimpi adalah anugerah dari Allah ta’ala semata, tidak ada ilmu menafsirkan mimpi yang dapat dipelajari. Tetapi jika seseorang telah terbiasa dalam menafsirkan mimpi, maka dia akan lebih mudah dalam menafsirkan mimpi. Yang perlu diketahui, penafsiran mimpi bisa salah dan bisa saja benar. Karena mimpi seseorang belum tentu memiliki tafsiran sama dengan penafsiran dari mimpi orang lain. Setiap orang memiliki keadaan jiwa, karakter dan tipe yang berbeda.

Oleh karena itu saya nasehatkan kepada saudara – saudaraku untuk tidak terlalu memperhatikan mimpi, jika seseorang terlalu memperhatikan mimpi, maka dia akan dipermainkan setan dalam tidurnya. Sehingga setiap malam setan akan datang dengan mimpi yang menakutkan baginya, kemudian dia selalu mencari orang yang dapat menafsirkan mimpinya kemudian akhirnya dia tidak pernah tenang dalam hidupnya. Dan kami nasehatkan kepada kaum muslimin jika mengalami mimpi buruk, maka lakukanlah petunjuk nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berikut ini:

1. Meludah ke kiri sebanyak 3 kali

2. Membaca doa berikut ini
  اعوذ بالله من شر الشيطان ومن شر ما رايت 

artinya,“Aku berlindung kepada Allah dari jahatnya setan dan buruknya mimpiku.”

3. Tidak memberitahukan mimpi buruknya kepada siapapun.

Insya Allah setelah itu, mimpi tersebut tidak akan membahayakan dirinya.(Liqa’al Bab al maftuh oleh Ibnu ‘Utsaimin: 8/216 dan 12/205) Walahua’lam.


[Tanya Jawab majalah AL FURQON edisi 5 th. IX 1430H/ Nop-Des 2009 oleh Al Ustadz Muhammad Ali AM].

Sumber : http://fitrahfitri.wordpress.com/2009/12/08/menafsirkan-mimpi-dan-mempelajarinya/


Share

Comments (0)

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.