Dari Sa'id bin Musayyab Radhiyallahu anhu, bahwa ia melihat seseorang mengerjakan lebih dari dua rakaat shalat setelah terbit fajar. Lalu beliau melarangnya. Maka orang itu berkata, "Wahai Sa'id, apakah Allah akan menyiksa saya karena shalat?", lalu Sa'id menjawab :"Tidak, tetapi Allah akan menyiksamu karena menyalahi sunnah"

[SHAHIH. HR Baihaqi dalam "As Sunan Al Kubra" II/466, Khatib Al Baghdadi dalam "Al Faqih wal mutafaqqih" I/147, Ad Darimi I/116].



HAKEKAT DEMONSTRASI TERHADAP PENGUASA MUSLIM

Share/Bookmark
Posted By Abu Ayaz

Kategori :

Sudah di lihat :



Oleh : Syaikh Abdul Aziz bin Yahya Al-Bura’i hafizhahullah

Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillah rabbil alamin, wa shollallahu ‘ala Muhammad wa ‘ala alihi wasallam. Wa asyhadu an la ilaha illallah wahdahu la syarika lah wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhu wa rasuluh. Amma ba’du:

Termasuk yang baru muncul pada masa ini perkara yang disebut oleh para pelakunya dengan nama demonstrasi dan aksi mogok, baik untuk memprotes sebagian kebijakan penguasa atau sebagai bentuk pemberontakan untuk melengserkan penguasa dan menggantinya dengan yang lain. Ini semua HARAM TIDAK BOLEH.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda (yang artinya): “Barangsiapa yang mengadakan perkara baru dalam urusan kami yang bukan berasal darinya maka dia tertolak.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim dari hadits Aisyah radhiyallahu ‘anha).

Dan dalam lafadz Muslim (yang artinya): “Barangsiapa yang melakukan satu perbuatan yang tidak ada perintah kami, maka dia tertolak.” Dan demonstrasi-demonstrasi ini -dan perkara baru lainnya- adalah bid’ah dan kesesatan yang tidak berdasar nash syar’i, tidak dibangun di atas petunjuk salaf ummat islam. Bahkan itu merupakan metode sekte sesat khawarij dan mu’tazilah.

Orang yang menyangka ada nash syar’i (sebagai landasan hal itu), hanyalah mengubah makna-makna nash dari tempat sebenarnya dan membawakan dalil-dalil yang tidak benar. Barangsiapa yang menyangka bahwa salaf dulu melakukan demikian dia telah membuat kedustaan atas nama mereka. Allah berfirman (yang artinya):

“Barangsiapa yang mendurhakai Rasulullah setelah jelas petunjuk dan dia mengikuti jalannya selain orang-orang beriman (para shahabat dan orang beriman setelahnya), maka akan Kami palingkan dia ke arah yang dia condongi dan niscaya Kami masukkan dia ke neraka jahannam. Dan itulah sejelek-jelek tempat kembali.”

Perintah Untuk Bersabar Terhadap Kekurangan Pemerintah
Allah telah memerintahkan kita untuk bersabar terhadap para penguasa kita, meskipun mereka berbuat jahat dan zhalim. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari 7056 dan Muslim 1709 dari Ubadah bin Shamit radhiyallahu ‘anhu, dia mengatakan: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyeru kami dan membaiat kami. Kemudian beliau mengambil sumpah agar kami membaiat di atas sikap mendengar dan taat dalam keadaan kami bersemangat atau tidak suka, baik dalam masa kami susah atau lapang, dan agar kami tidak mencoba merebut kekuasaan dari pemiliknya, kecuali jika kalian melihat satu kekufuran yang sangat jelas dimana kalian memiliki bukti tentang hal itu di sisi Allah.”

Dalam hadits ini jelas-jelas bila rakyat hak mereka disia-siakan, mereka diperintahkan untuk bersabar. Demikian ini karena mafsadah (kerusakan, dampak buruk) dari memecah belah persatuan negara muslimin itu tidak sama dengan kerusakan-kerusakan yang lain.

Siapa di Balik Berbagai Demo?
Terlebih lagi di sana ada campur tangan-tangan tersembunyi yang menggerakkan konspirasi- konspirasi dan demonstrasi-demonstrasi ini. Dan salah satu pemimpin barat telah menyatakan dengan jelas pada waktu sebelumnya: “Badai politik akan menghempas negeri muslimin.” Mereka juga menyatakan: “Janganlah para pemerintah muslimin menyangka bahwa mereka dalam kondisi aman.” Kegoncangan di beberapa negara menunjukkan bahwa hal itu ada pelaku di baliknya dan bahwa hal itu tidak terjadi mengalir begitu saja. Maka takutlah kepada Allah pada diri-diri kalian, negeri kalian dan pemerintah kalian.

Contoh kerusakan yang muncul dengan demo
Tidak tersembunyi bagi kalian apa yang terjadi dalam kekacauan ini baik yang bentuknya gangguan keamanan dan ketertiban, perkara yang menimbulkan ketakutan, terlebih lagi perampasan harta (perampokan), pencurian hak-hak milik dan hilangkan kemaslahatan umum dan pembunuhan, sesungguhnya yang keluar pada berbagai demonstrasi adalah orang-orang rendahan, ditambah dengan orang-orang yang tertipu dari orang-orang yang berniat baik namun tidak tahu bahwa itu adalah tipu muslihat yang didalangi. Apa persangkaanmu jika para pencuri, para penjahat, dan para perampok. Setiap orang jelek menggunakan kesempatan dalam demo-demo ini untuk mewujudkan keinginan mereka.

Kalian melihat orang-orang yang melakukan aksi mogok, mereka tidak shalat lima waktu. Kadang aksi mogok itu di jalan-jalan yang asalnya merupakan kuburan. Maka di antara mereka yang shalat, dia shalat di kuburan. Sedang hukum shalat di kuburan adalah batal.

Ditambah lagi kebanyakan atau hampir semua waktu diperdengarkan nyanyian dengan pengeras suara. Ini semua penyelisihan terhadap syariat yang diketahui oleh setiap orang yang berakal.

Siapakah Sebenarnya Orang Yang Menggerakkan Demo-Demo Ini?
Ketahuilah bahwa orang yang menggerakkan demo-demo ini juga ikut serta dalam kekuasaan sekarang ini. Maka setiap kebathilan, setiap kerusakan, setiap kejelekan yang engkau ingkari dari para penguasa, orang-orang ini mereka ikut andil di dalamnya. Yang diinginkan dari memunculkan demo-demo dan kekacauan-kekacauan ini adalah keinginan untuk menyingirkan penguasa agar diganti yang lain. Sedang korbannya adalah rakyat. Rakyat dijadikan sebagai kepanjangan tangan untuk saling menekan antar kelompok.

Hendaknya engkau kembali memperhatikan siapa yang memimpin demo-demo ini, engkau akan dapati mereka ini adalah orang-orang kaya raya yang tidak merasa puas dengan harta mereka, harta bapak-bapak mereka, gaji mereka, dan bisnis mereka.

Intinya aku mengingatkan setiap rakyat … dengan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:

المرء مع من أحب يوم القيامة

“Seorang akan bersama dengan yang dia sukai di hari kiamat.”[1]

Engkau lihat dalam demo-demo ada berbagai macam manusia, yang tidak pantas bagi orang yang shalih berakal untuk terus bersama mereka dalam keadaan mereka seperti itu.

Ditambah semua yang mereka tuntut adalah perkara dunia semua, tidak ada sedikitpun tuntutan agama. Engkau tidak lihat salah seorang dari mereka mengingkari sistem demokrasi imporan dari negeri-negeri kafir dan menyelisihi agama Allah. Tidak ada seorang yang menuntut untuk dihilangkannya ikhtilat (campur baur) di universitas-universitas, juga dihilangkannya kerusakan-kerusakan di media massa dan internet dan lainnya yang menunjukkan bahwa kasus ini semua tujuannya untuk selain Allah. Kalau tuntutan mereka ini syar’i, tentu tidak dengan cara seperti ini, tetapi dengan cara menasehati secara sembunyi-sembunyi yang diberi manfaat oleh Allah. Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

أفضل الجهاد كلمة حق عند سلطان جائر

“Seutama-utama jihad adalah satu kalimat (nasehat) yang benar di sisi penguasa yang zhalim.” (HR An-Nasai dari Thariq bin Syihab radhiyallahu ‘anhu)

Beliau bersabda: “satu kalimat”, tidak mengatakan: “satu pedang” atau “satau senjata api” dst.

Beliau juga bersabda: “di sisi penguasa”, tidak mengatakan di jalan-jalan, ceramah-ceramah, papan-papan, atau demo-demo atau seruan-seruan.

Atas demikian ini aku mengajak setiap orang yang mendengar ucapanku ini untuk berhenti dari demo-demo. Kami mengatakan hal demikian ini sebagai nasehat bagi Allah, bagi Kitab-Nya dan Rasul-Nya serta para imam kaum muslimin dan keumuman mereka.
Wallahu a'lam.


__________
FooteNote:
[1] Di hari kiamat hanya ada dua tempat, surga atau neraka. Dan neraka adalah tempatnya orang-orang kafir, orang-orang ahli bidah, orang-orang ahli maksiat serta orang-orang yang membuat kerusakan. Kita berlindung kepada Allah dari neraka. (Pent)

Sumber: 
http://olamayemen.com/show_art51.html
http://www.facebook.com/groups/132093920201459/


Share

Comments (0)

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.