Hukum Meratakan Gigi 
ما حكم تركيب تقويم للأسنان إذا كان الفك السفلي صغير و الأسنان فيه  متراكبة ومعوجة ، وكذلك الفك العلوي الأسنان فيه بارزه للأمام،
Apa hukum memakai kawat untuk meratakan gigi? Rahang bawah terlalu  kecil sehingga gigi-gigi bertumpuk dan tidak rata. Demikian pula rahang  atas sehingga gigi maju ke depan.
مع العلم أنَّ تركيب التقويم يحتاج إلى خلع بعض الأسنان لتوفير مساحة  إضافية ، وبعد فك التقويم يحتاج إلى تنعيم السن لإزالة أثر المادة المثبتة  للحديد ؟.
Perlu diketahui bahwa untuk meratakan gigi perlu ada sebagian gigi  yang dicabut untuk memberikan ruang yang cukup bagi gigi yang hendak  diratakan. Setelah kawat gigi dilepas gigi perlu di-fresh-kan untuk  menghilangkan bekas dari benda penyangga kawat gigi yang terbuat dari  besi.
الحمد لله
سئل الشيخ صالح الفوزان عن تقويم الأسنان فقال : إذا احتيج إلى هذا كأن  يكون في الأسنان تشويه واحتيج إلى إصلاحها فهذا لا بأس به ،
Syeikh Shalih al Fauzan pernah ditanya tentang hukum meratakan gigi.  Jawaban beliau, “Jika ada kebutuhan untuk meratakan gigi semisal susunan  gigi nampak jelek  sehingga perlu diratakan maka hukumnya tidak mengapa  (baca:mubah).
أما إذا لم يُحتج إلى هذا فهو لا يجوز ، بل جاء النهي عن وشر الأسنان  وتفليجها للحسن وجاء الوعيد على ذلك لأن هذا من العبث ومن تغيير خلق الله .
Namun jika tidak ada kebutuhan untuk mengotak-atik gigi maka  mengotak-atik gigi hukumnya tidak boleh. Bahkan terdapat larangan  meruncingkan dan mengikir gigi agar nampak indah. Terdapat ancaman keras  atas tindakan ini karena hal ini adalah suatu yang sia-sia dan termasuk  mengubah ciptaan Allah.
أما إذا كان هذا لعلاج مثلاً أو لإزالة تشويه أو لحاجة لذلك كأن لا  يتمكن الإنسان من الأكل إلا بإصلاح الأسنان وتعديلها فلا بأس بذلك .
Jadi mengotak-atik gigi dengan tujuan pengobatan, menghilangkan  penampilan gigi yang jelek atau ada kebutuhan yang lain semisal seorang  itu tidak bisa makan dengan baik kecuali jika susunan gigi diperbaiki  dan ditata ulang maka hal tersebut hukumnya tidak mengapa.
أما إزالة الأسنان الزائدة فقال الشيخ ابن جبرين : لا بأس بخلع السن  الزائد لأنه يشوه المنظر ويضيق منه الإنسان … ، ولا يجوز التفليج ولا الوشر  للنهي عنه .
Tentang menghilangkan gigi yang ‘berlebih’ Syeikh Ibnu Jibrin  mengatakan, “Tidaklah mengapa mencopot gigi yang ‘berlebih’ karena  keberadaan gigi tersebut merusak penampilan sehingga orang yang  mengalami tidak merasa PD.  Namun tidak diperbolehkan mengikir dan  meruncingkan gigi karena hal tersebut terlarang”.
انظر كتاب فتاوى المرأة المسلمة ج/1 ص/477 .
Baca buku Fatawa al Mar’ah al Muslimah jilid 1 hal 477.
Catatan:
Penjelasan di atas menunjukkan bahwa agama kita adalah agama yang  sangat mementingkan penampilan yang indah dan rapi. Oleh karena itu  diantara sebab dibolehkannya meratakan gigi adalah menghilangkan tasywih  atau penampilan yang buruk dan tidak sedap dipandang mata.
Dari sini kita bisa membuatkan kesimpulan bahwa kita diperintahkan  untuk menghilangkan semua bentuk tasywih.
Artikel www.ustadzaris.com
 
 
 
 

 














 

 
 
 Posts
Posts
 
 
 
 
 












 











Comments (0)
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.